Covit-19 Kode-02 Lampung Wafat Pernah Ke Jojga, Jakarta dan Palembang

Bandar Lampung (SL)-Pasien Covid-19 kode-02 di Lampung, yang meninggal dunia. pada Senin 30 Maret 2020, di ruang Isolasi RS Abdul Moeloek, Bandar Lampung, dengan riwayat seminar di Jogjakarta, sempat sembilan hari di Jakarta, kemudian ke Palembang. Sebelum masuk ke rumah sakit, pasien mengeluh diare, dengan intensitas buang air besar sebanyak 5 – 6 kali per hari.

Baca: Pasien Covid-19 Kode-02 Lampung Riwayat Seminar di Jogjakarta Wafat, Sehari hari Pegawai BP2JK

Baca: Menolak Untuk di Isolasi, Warga Sekincau Lampung Barat Riwayat Pengajian di Sulsel Wafat

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana dalam keterangan vidio yang dikirim kepada wartawan, sekitar 12 jam lebih dari korban dinyatakan wafat. Menurut Reihana, pasien 02 tersebut sempat singgah di tiga provinsi.

“Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Yogyakarta. Sebelum ke Yogyakarta, pasien itu sempat transit di Jakarta selama 9 hari. Kemudian, pada tanggal 4 Maret 2020, pasien melakukan perjalanan ke Palembang, Sumatera Selatan,” katanya.

Selanjutnya, pada 21 Maret 2020, pasien datang ke sebuah rumah sakit di dekat tempat tinggalnya di Lampung. Pasien merasakan gejala demam, sesak napas dan batuk. “Gejala itu sudah terjadi selama 1 minggu,” kata Reihana.

Terkait perjalanan ke Yogyakarta, Reihana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan tracing terhadap orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien. “Saat pasien terkonfirmasi positif, kami langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan Yogyakarta untuk melakukan tracking,” kata Reihana.

Sebelumnya Reihana menyatakan Dinas Kesehatan Lampung melakukan tes cepat terhadap puluhan warga yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif kasus 01, 02 dan 04 di Lampung. “Rapid test sudah dilakukan, hasilnya mereka semua negatif covid 19,” kata Reihana Minggu 29 Maret 2020.

Dari hasil tracing, kata Reihana, terdapat 98 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan ketiga pasien positif tersebut. “Pasien positif 03 kami menemukan sekitar 60 orang, tapi baru 23 orang yang di-tracing. Dan pasien positif 04, kami menemukan 9 sampai 23 orang, tracing menyusul,” kata Reihana

Reihana menjelaskan, prioritas tes cepat massal ini untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), orang hasil tracing pasien positif, dan tim medis. “Jika hasilnya positif maka akan dilakukan tes lagi. Tetapi jika hasilnya negatif, tidak dilanjutkan atau selesai,” katanya.

Diketahui, pasien positif di Lampung berjumlah empat orang. Keempatnya kini dirawat di Ruang Isolasi RS Abdul Moeloek. Selain itu terdapat 11 PDP, 8 dinyatakan negatif dan 4 terkonfirmasi positif. “Jumlah ODP mencapai 650 orang yang tersebar di 15 kabupaten/kota,” kata Reihana. (joe/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *