Jawa Timur (SL)-Hingga Sabtu 28 Maret 2020, sekitar pukul 16.00 WIB, sudah ada 77 warga Jawa Timur yang terinfeksi positif Covit-19. Terbanyak di Kota Surabaya dengan angka 40 orang. Selebihnya tersebar di Kabupaten Kota di Jawa Timur. Hal itu terungka dalam Video Confrence (Vidcon), Minggu 29 Maret 2020, oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah, bersama jajaran Forkopimda, dan para kepala daerah di Jawa Timur.
“Penyebaran Covid-19 yang sudah terkonfirmasi positif yaitu, Kota Kediri 1 orang, Kota Malang 2 orang, Kabupaten Gresik 2 orang, Kabupaten Sidoarjo 9 orang, Kota Surabaya 40 orang, Kabupaten Magetan 9 orang, Kabupaten Blitar 1 orang, Kabupaten Jember 1 orang,” kata Khofifah.
” Untuk Kabupaten Kediri 2 orang, Kabupaten Situbondo 2 orang, Kota Batu 1 orang, Kabupaten Lumajang 1 orang, Kabupaten Malang 5 orang, dengan total 77 orang, sudah terkonfirmasi positif Corona. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 4.628 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 300 orang. “Sehingga total ODP dan PDP, sebanyak 4.928 orang,” jelas Khofifah.
Gubernur Jatim, didampingi Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya. Gubernur Jawa Timur menyampaikan, bahwa berbagai hal yang terkait dengan Corona Virus Disease (Covid-19), upaya operasi pressing dan penyiapan berbagai format sosial ekonomi, telah dilakukan melalui gugus tugas maupun tim. “Terutama, melalui dinas kesehatan dan berbagai Rumah Sakit baik RSUD maupun Rumah Sakit TNI-Polri,” ujar Khofifah.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Luki Hermawan menyampaikan apresiasi serta terima kasih atas kerjasama dan sinergitas TNI – POLRI dan Jajaran Forkopimda tingkat Provinsi maupun Daerah, yang berkenan hadir pada kegiatan vidcon dalam rangka penanganan percepatan penyebaran Wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di Wilayah Jawa Timur.
“Kami dari Polda Jawa Timur dan dibantu oleh Bapak Pangdam V/Brawijaya, dalam kegiatan pengamanan warga Jawa Timur terkait Covid-19, telah mengambil langkah-langkah terbaik yang awalnya himbauan, pembubaran, razia dan melaksanakan kegiatan lain yaitu membuat Kawasan Tertib Fhysical Distancing, khususnya di perumahan maupun jalan-jalan protokol,” ungkap Luki.
Dari hasil laporan yang didapatkannya, bahwa Forkompinda di daerah-daerah sudah melaksanakan kegiatan patroli maupun penyemprotan disekfetan secara maksimal. “Ini menunjukkan keseriusan para pejabat setempat untuk melakukan pencegahan virus covid 19,” akuinya.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe PB, mencermati apa yang disampaikan oleh Gubernur dan Kapolda, dia mengatakan ada dua hal yang perlu disampaiakn yaitu, dalam rangka menyikapi perkembangan covid-19, pertama bagaimana dapat meningkatkan partisipasi seluruh warga masyarakat untuk menghadapi Covid-19 ini, di samping upaya-upaya yang sudah dilaksanakan betul-betul semesta dan dapat dicerna oleh masyarakat.
“Virus yang dibawa manusia ini, bukan virus dari Indonesia melainkan virus dari luar Negeri, yang dibawa orang tersebut yang datan atau pindah ke Indonesia. Kedua, bagaimana menerima keluarga yang baru datang dari luar kota maupun luar negeri, untuk bergabung dalam keluarga,” kata Wisnu.
“Apakah dia membawa virus atau tidak, ini sangat membahayakan,walaupun dari pintu keluar masuk bandara maupun terminal sudah dilaksanakan pengecekan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa membawa wabah virus covid-19,” kata Wisnu. (rls/red)
Tinggalkan Balasan