Bandar Lampung (SL)-Warga Jati Agung, tak jauh dari lokasi tanah kosong lokasi Bumi Perkemahan, Komplek Kota Baru, Jati Agung Lampung Selatan, berdatangan kelolasi yang dijadikan tempat pemakaman pasien covid-19. Mereka menolak jika ada pemakaman kebali disana, pasalnya makan yang pertama amblas, dan kini ada dua lubang lagi disiapkan. Jum’at 3 Maret 2020 sekitar pukul 14.00.

Puluhan warga berdatangan karena melihat eskavator masuk kelokasi lahan Bumi Perkemahan, dan membuat dua lubang kubur. “Saya sudah mengingatkan warga, dan menasehati mereka, bahwa jasad covid-19 sudah di lakukan sterilisasi, tidak menularkan. Tapi saya kalah banyak, mereka balik bertanya kalo memang begitu kenapa tidak dimakamkan di tempat mereka,” kata Kaur Pemerintahan Desa Purwotani, Kecamatan Jatiagung, Maryono.
Menurut Mawyono, warga sebenarnya sejak awal tidak tahu jika yang dimakankan pertamaa itu aadalaah paasien Covid-19 aatau Corona. “yang pertama itu kami tidak tahu. Karena tidak ada sosialisasi jadi warga dan anak-anak masih banyak yang main kesana termasuk pencari rumpu, dan proses pemakaman tidak rapi. Makam pertama saja sudah amblas, sekaran adaa dua lubang lagi,” katanya

Sebelumnya, pemakaman pasien kode-02 covid 19 Lampung pertama yang meninggal sebelumnya di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (31/3), MISF (35), yang terlambat dimakamkan. Karena SOP pemamana aadaalaah empat jam setelah meninggal, tapi MISF baru bisa dimakamkan sehari setelah meninggal dunia akibat adanya penolakan warga Kelurahan Batuputu, Kecamatan Telukbetung Barat, dan warga Kemiling, Kota Bandarlampung.
Ketika eskavator kembali menggali makam baru pukul 14.00 WIB, warga spontan ramai-ramai menolak jika ada pemakaman kembali korban covid-19. Belum ada konfirmasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Lampung, terkait disiapkannya dua lubang kuburan itu untuk pasien yang mana dan siapa. (red)
Tinggalkan Balasan