Ibu Hamil Yang Meninggal di RS Abdoel Moeloek Karyawan Hotel Asal Jakarta Dimakamkan di Wonosobo Rapid Tes Negatif Covid-19

Wonosobo (SL)-Marni (28), ibu hamil yang wafat di RSUD Abdoel Moeloek, setelah dirujuk RS Betik Hati, Bandar Lampung, adalah karyawan Hotel di Jakarta. Di makamkan di kampung keluarganya di Kecamatan Wonosobo Tanggamus. Kematian Marni sempat menghebohkan warga Lampung karena di makamkan dengan protap Covid-19, Hasil keterangan Rapid Tes RS Abdoel Moeloek, Negatif Covid-19.

Anggota DPRD dan Dinas Kesehatan Tanggamus, didampingi Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko mengunjungi rumah orang tua Marni (28) di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Rabu 15 April 20220. Kunjungan tersebut dilaksanakan tim gabungan sebagai respon cepat pemerintah Tanggamus, menjawab opini yang berkembang di masyarakat, terkait corona.

Baca: Simpang Siur Covid-19 di Lampung, Ada Ibu Hamil Asal Tanggamus Wafat di RS Abdoel Moeloek Ditangani Medis Berseragam APD Lengkap Covid-19?

Hasil kunjungan dan koordinasi tersebut didapatkan sejumlah keterangan baik dari Dinas Kesehatan dan data yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Abdoel Moelek (RSUD) Bandar Lampung serta keterangan keluarga Marni. “Kita juga melakukan pul buket, memastikan informasi yang beredar, agar masyarakat tidak resah,” kata Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko.

Menurut Kapolsek, data yang didapat bahwa Marni ber KTP di Pekon Atar Lebar, Kecamatan Bandar Negeri Semoung, dan keterangan keluarga serta pihak medis bahwa Marni meninggal dunia di Bandar Lampung dengan dimakamkan di Kecamatan Wonosobo.

“Marni bukan ODP Tanggamus, namun meninggal dunia di Bandar Lampung dan dimakamkan di Wonosobo. Almarhum tidak terpapar Covid-19. Saya harap masyarakat sekalian tidak beranggapan bahwa ada ODP Tanggamus yang meninggal dunia,” kata Juniko, di Pekon Soponyono Wonosobo.

Iptu Juniko mengapresiasi masyarakat sebab tidak adanya penolakan dan jenazah diproses sebagaimana mestinya hingga ke pemakaman. “Masyarakat menerima pemakaman tersebut selayaknya. Kami apresiasi korban dimakamkan seperti biasa. Almarhumah tercatat bekerja di Jakarta dan tidak tinggal di wilayah Tanggamus, almarhumah juga memiliki riwayat penyakit sejak kecil yaitu sesak nafas,” katanya.

Lalu, setelah menikah, almarhum hamil dan cuti sebab berniat melahirkan di Bandar Lampung. Namun setibanya di Lampung ia mengalami sakit dan dirawat disalah satu Rumah Sakit Betik Hati lalu di rujuk ke RSUAM, namun meninggal dunia.

“Riwayat perjalanan almarhum dari Jakarta Selatan bekerja sebagai Karyawan di salah satu Hotel. Setelah hamil almarhum memeriksakan kesehatan di Jakarta dan dinyatakan negatif (negatif Covid-19) sehingga berniat melahirkan di Bandar Lampung, dan punya rumah sendiri Bandar Lampung. Dan tiba di Bandar Lampung pada tanggal 1 April 2020,” katanya.

Tunggu Hasil Swab

Dokter Panji dari Puskesmas Siring Betik menjelaskan bahwa apa yang dikonfirmasi berdasarkan surat rujukan RS Betik Hati mengatakan bahwa hasil rapid test negatif. “Kronologisnya almarhum dirawat di RS Betik Hati, karena sesuatu lain hal sehingga pasien rujuk ke RSUAM dan sekitar 1 jam, Marni meninggal dunia di RSUAM. Hasil rapid test negatif,” kata Dr. Panji.

Dokter Panji menegaskan, untuk hasil Swab Test yang dilakukan di RSUAM hingga saat ini belum keluar sehingga pihaknya juga masih menunggu. “Untuk Swab Test dilakukan di RSUAM namun hingga saat ini hasilnya belum keluar dan kami masih menunggu hasilnya,” pungkasnya.

Penyakit Sesak Napas dan Kista

Sri, ibu kandung Marni, mengatakaan bahwa selain memiliki riwayat sesak nafas, Marni juga memiliki penyakit kista yang diketahui saat masa kandungannya berumur 4 bulan. “Sebelum meninggal Marni mengandung delapan bulan, pulang ke Bandar Lampung, saat sudah dirumah ia merasakan sakit perut, lalu dibawa ke Bidan dan dikasih obat,” kata

Usai berobat ke Bidan, Marni kembali dibawa ke RSIA karena terus mengalami kontraksi sehingg direncanakan pada tanggal 15 April 2020 akan dilakukan operasi, namun fisik Marni lemah sehingga dibawa ke RSUAM. Karena mengalami kontraksi, sehingga rencana akan dilakukan operasi namun dia tidak tertolong. “Anak saya dirawat sejak tanggal 11 April 2020, di RS Betik Hati lalu tanggal 13 April 2020 siang dirujuk ke RSUAM namun selang sejam ia meninggal dunia,” katanya.

Sebelumnya ramai diberitakan, seorang ibu hamil, di RSUD dr. Abdul Moeloek Mar, warga Pekon Antar Lebar Bandar Negeri Semuong Tanggamus, meninggal dunia, Senin 13 April 202, sekitar pukul 14.45 WIB. Mar dan Bayi yang ada dalam kandungan juga meninggal dunia. Sementara petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) standar Covid-19 saat mengurusi jenazah tersebut.

Informasi di RSUDAM, ibu hamil ini sebelumnya merupakan pasien RS Betik Hati Jl. Pajajaran Kecamatan Way Halim Bandar Lampung. Senin pagi pasien dirujuk ke RSUDAM. Tak lama kemudian bumil meninggal dunia. Informasi dari petugas medis, usia kandungan tua sekitar 36 minggu. (Hardi/Wisnu/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *