Dapur Bersama Ramadhan ACT Lampung Bagikan Makanan Buka Puasa Untuk Anggota Pertuni Bandar Lampung 

Bandar Lampung (SL)-Dapur Bersama Ramadhan ACT Lampung menyalurkan bantuan menu buka puasa untuk anggota Dewan Perwakilan Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandar Lampung. Makanan berupa nasi rica-rica, sambal, kerupuk dan kurma hasil olahan dari relawan, Jum’at 24 April 2020.

Ketua Pertuni Bandar Lampung Bambang Sukoco (63) mengatakan saat ini anggota Pertuni sebanyak 150 orang yang tersebar dibeberapa wilayah seperti Kedamaian, Sukabumi, Gedong Air, Langkapura dan Kemiling. Mayoritas penyandang tuna netra tersebut berprofesi sebagai tukang pijat tradisional dan pedagang keliling.

“Dengan adanya dampak Pandemi Corona pendapatan menjadi anjlok. Biasanya sehari mendapatkan penghasilan 250 ribu dari melayani pijat 2-3 pasien, saat ini sehari kadang tidak dapat. Sedangkan yang berdagang keliling juga sepi pembeli,” kata Bambang.

Menurut Bambang uluran tangan dari para donatur sangat diharapkan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, anggota Pertuni hanya mengandalkan dari tabungan pribadi yang sangat minim. “Saya sudah mengajukan proposal ke beberapa pihak namun masih menunggu respons,” katanya.

Bambang mengaku sangat bersyukur atas respons tim ACT Lampung mengirim bantuan menu berbuka puasa. Rencananya penyaluran bantuan akan bertahap ke lokasi-lokasi yang banyak ditempati penyandang tuna netra. “Hari ini kami menyalurkan bantuan dari Dapur Bersama Ramadhan sebanyak 80 paket untuk anggota yang tinggal di Gedong Air dan Kemiling. Nanti akan berlanjut ke lokasi lain, sekarang teman-teman sangat berharap bantuan,” ucapnya.

Kepala Program ACT Lampung Regina Locita Pratiwi mengatakan data anggota Pertuni sudah masuk ke daftar calon penerima manfaat lanjutan, pihaknya sedang mengajukan bantuan lain ke beberapa mitra. Harapanya masyarakat tergerak membantu warga terdampak Corona terutama Penyandang Tuna Netra.

“Aksi bagi menu buka dan sahur terus berlanjut menyasar masyarakat pekerja informal seperti pekerja harian, buruh, pedagang asongan, pelaku pariwisata dan lainya yang terdampak perekonomianya,” katanya. (septi/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *