Aceh Utara (SL)- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Malikussaleh (BEM Unimal) mengajak seluruh masyarakat Aceh agar tidak lupa akan sejarah Tragedi simpang Kertas Kraft Aceh (KKA), Gampong Paloh Lada, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Tragedi Simpang KKA adalah sebuah peristiwa penembakan yang dilakukan pasukan militer saat warga Aceh tengah berdemo.
Ketua BEM Unimal Royhan melalui keterangan tertulisnya kepada sinarlampung Minggu, 3 Mei 2020, menyebutkan bagi masyarakat Acèh sudah tidak asing dengan peristiwa simpang KKA 3 Mei 1999 yang merupakan salah satu kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi pada masa konflik Aceh dulu, “Tragedi Simpang KKA adalah sebuah peristiwa penembakan yang dilakukan pasukan militer saat warga Aceh tengah berdemo. Peristiwa ini terjadi di sebuah persimpangan jalan dekat pabrik PT Kertas Kraft Aceh di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara,” kata Royhan.
Menurut Royhan, 21 tahun sudah berlalu, Simpang KAA masih meninggalkan kabar duka yang mendalam bagi warga Aceh Utara. Hampir setiap tahunnya masyarakat Aceh Utara memperingati dengan kenduri dan doa bersama. Berharap agar ada keadilan dalam peristiwa berdarah tersebut.
Koalisi NGO HAM Aceh mencatat sedikitnya 46 warga sipil tewas, 156 mengalami luka tembak, dan 10 orang hilang dalam peristiwa itu. Tujuh dari korban tewas adalah anak-anak. Atas kejadian itu, maka negara perlu bertanggung jawab dan menghentikan impunitas yang selama ini terjadi. “Untuk itu, kita berharap bapak presiden Ir. H. Joko Widodo bisa menjalankan amanah konstitusional dalam menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM di Aceh,” katanya.
Karena itu BEM Unimal juga meminta agar Komnas HAM dan Kejagung untuk segera mengusuttuntaskan kasus ini jangan lagi bertele tele. Memang Aceh telah berdamai 15 tahun yang lalu namun hingga dengan hari ini luka akibat pelanggaran HAM tersebut belum juga disembuhkan di hati masyarakat Acèh, kami sangat mengharapkan agar pelanggaran ini segera diselesaikan dengan seadil adilnya demi meujudkan keadilan yang hakiki
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat aceh untuk memperingati tragedi simpang KKA yang ke-21 agar melakukan doa bersema di rumah masing-masing dengan mengkasatkan agar para korban diterima di sisi Allah swt dan terbukanya matahati pemerintah untuk dapat segera menyelesaikan persoalan ini,” kata Royhan, Ketua BEM Unimal. (rls/Abdul)
Tinggalkan Balasan