Ada Mite Petilasan Gaib di Desa Wonomarto

Lampung Utara (SL)-Dalam satu kebudayaan yang berkembang di masyarakat, mitos menjadi salah satu cerita turun-temurun yang kerap diyakini keberadaannya.

Cerita mitos atau mite merupakan suatu folklor (cerita rakyat.red) berupa kisah yang memiliki latar belakang di masa lalu.

Terkait hal itu, sinarlampung.co mendapati satu mite atau mitos yang berkembang secara turun-temurun di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara.

Mitos yang ada dan menjadi folklor di desa tersebut, yakni adanya petilasan gaib yang diyakini keberadaannya oleh sejumlah warga setempat.

Dari informasi yang dihimpun sinarlampung.co, petilasan gaib dimaksud merupakan jejak dari singgahmya seorang alim ulama dan sempat bermukim di sana.

Menurut keterangan Kepala Desa Wonomarto, Waskito Yusika, bermula saat adanya kunjungan tim dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ke Desa Wonomarto pada bulan September 2017, yang diketuai Dr. Aries Mufti bersama Iwan Fuady (Ketua Badan Wakaf Indonesia), dan Ustadz Ali Mastari (Anggota KEIN), tercetuslah sebuah misteri tentang Desa Wonomarto .

“Ketika itu, usai menjalani Sholat Subuh, Ustadz Ali Mastari mengajak berbincang tentang sisi lain Desa Wonomarto. Beliau dianugerahi satu kelebihan yang tidak dimiliki kebanyakan orang pada umumnya. Saat itu, beliau menanyakan tentang aura biru yang menyelimuti Desa Wonomarto,” tutur Waskito Yusika, saat berbincang-bincang dengan sinarlampung.co, Sabtu, 16 Mei 2020, di Bendungan Tirta Shinta.

Dan saat itu, kata Waskito, dirimya menceritakan bahwa ada lokasi yang berbau wingid di sebuah kepala rawa yang sekarang sudah menjadi area persawahan.

“Dahulu kala, wilayah itu menjadi lokasi tempat tinggal Abah Oyib, sesepuh warga Dusun Sribangun yang memiliki karomah,” tuturnya.

Dirinya juga menceritakan, saat awal akan menjadi kepala desa, Waskito Yusika ditemui Habieb Abu Bakar Bin Asegaf Majjedub, cucu dari Ulama Besar Gresik Habieb Abu Bakar Asegaf melalui mimpi.

“Di dalam mimpi itu, saya diajak berjalan dan berhenti di halaman Masjid Al Muttaqin Dusun Telagasari. Lalu, dilanjutkan ke lokasi yang menurut sesepuh kampung dan masyarakat Sribangun dianggap wingid, yaitu lokasi kepala rawa tepatnya di belakang rumah warga di depan Pasar Kamis, Desa Wonomarto,” lanjut Waskito Yusika.

Setelah dirinya menceritakan hal itu, Ustadz Ali Mastari kemudian melanjutkan penuturan hasil penglihatan batinnya dan membenarkan jika di lokasi tersebut mempunyai aura tersendiri dan pernah menjadi tempat singgah seorang alim untuk beberapa waktu.

“Dan saat beliau hendak melanjutkan perjalannya, alim ulama itu meninggalkan sepasang khodam (mahluk gaib) sejenis ikan purba berukuran lebih kurang 7 meter di sungai yang sekarang lebih dikenal dengan Bendungan Tirta Sinta,” terang Waskito Yusika seraya menambahkan, di lokasi yang sekarang berdiri Masjid Al-Muttaqin di Dusun Telagasari, orang alim tersebut pernah melakukan sholat .

“Makhluk gaib yang diberikan alim ulama tersebut berupa dua ekor ikan purba berukuran raksasa mencapai tujuh meter lebih,” kata Waskito.

Bagi orang-orang tertentu yang dikaruniai kemampuan supranatural, tambahnya, Desa Wonomarto dilingkupi aura cahaya berwarna biru sebagai simbol ketenteraman dan kemakmuran desa.

“Menurut beberapa warga, ikan purba yang bermukim di Bendungan Tirta Shinta kerap terlihat di saat-saat tertentu,” ujarnya seraya mengatakan bendungan tersebut memiliki kedalaman sekitar 10 meter lebih.

Selain itu, lanjut Waskito, untuk orang-orang yang diberikan karomah berupa kemampuan supranatural, di Masjid Al-Muttaqin kerap terlihat anak-anak kecil begitu ramai bermain di seputaran masjid tersebut.

“Saat saya menjadi kepala desa, saya juga sempat diberikan wangsit melalui mimpi untuk memelihara serta memakmurkan masjid Al-Muttaqin,” terangnya.

Terlepas dari itu semua, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan menjadi rahasia.

Wallahu a’lam bish-shawabi : Dan Allah Mahatahu yang benar dan yang sebenarnya. (ardi)

Catatan redaksi : tulisan ini merupakan ralat dari berita serupa yang telah tayang sebelumnya. Demikian untuk dimaklumi.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *