Kapal Hoopla Milik Kakek WNA Asal Australia Dibajak di Perairan Sumatera Selatan

Bandar Lampung (SL)-Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Nowicki Tadeus (70), diduga menjadi korban bajak laut di perairan OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu, 24 Mei 2020. Akibat peristiwa tersebut, uang 700 dolar AS, GPS dan alat navigasi, ponsel, BBM, dokumem kapal dan paspor, makanan, alat masak, kemudi kapal, dinamo, dan aki, raib.

Korban terombang ambing itu tetap berlayar dengan kapal bernama Hoopla secara manual hingga kehabisan bahan bakar dan terdampar di perairan Kualateladas, Kecamatan Denteteladas, Tulangbawang, Senin, 25 Mei 2020. Korban berlayar dari Batam pada Jumat, 22 Mei 2020, hendak ke Jakarta untuk menjual kapal berbendera Australia tersebut.

“Direktorat Pol Air Polda Lampung bersama Basarnas dan Satgas Covid-19 melakukan pengecekan TKP dan korban masih ada di kapal yang berada di perairan Tulangbawang,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

Dari pemeriksaan dan keterangan korban, pelaku diperkirakan 10 orang dan 4 di antaranya menggunakan senpi. Setelah kejadian, korban menekan tombol alat keselamatan pelayaran EPIRB (emergency position indicating reported beacon). Sinyal emergency tersebut diterima IMO (International Maritime Organization) dan diteruskan kepada Kedubes Australia di Jakarta.

Kedubes Australia kemudian meneruskan info tersebut kepada instansi terkait, termasuk Polri. Selanjutnya anggota Dit Pol Air Polda Lampung bersama Polres Tulangbawang menggunakan kapal polisi nomor lambung 2001 bergerak menuju titik koordinat di mana kapal korban berada.

“Korban pencurian dengan kekerasan ini menekan tombol EPIRB dan diterima IMO dan diteruskan ke Kedubes Australia di Jakarta, lalu masuk ke Polda untuk dilakulan pengecekan. Korban dalam kondisi baik dan tidak mengalami luka-luka,” ujarnya.

Dit Polair Polda lampung bersama Tim Satgas Covid-19 dan Basarnas Lampung telah melakukan mengecek kapal dan kondisi korban, meminta keterangan dan dokumentasi, dan memberikan pengamanan dengan lego jangkar di depan Pangkalan Sat Polair Polres Tuba/KP 2001 Teladas. Selain itu, berkoordinasi dengan Basarnas untuk dilakukan koordinasi tingkat pusat, setelah koordinasi Basarnas, korban dapat berkomunikasi langsung dengan perwakilan Kedubes Australia an Ibu Mita.

Kemudian berkoordinasi bersama Ditpolairud Polda Sumatera Selatan yang menangani perkara kasus curas. Dan, memberikan bantuan logistik peralatan memasak, makanan, dan melakukan perbaikan kapal.

“Berdasarkan koordinasi dengan Ditpolair Polda Sumatera Selatan melalui kasatpolair OKI Polda Sumatera Selatan pada 26 Mei 2020, Satpolair Polres OKI telah mengamankan barang bukti GPS, perahu 8 PK, TV, perahu stainless tanpa mesin, tali kapal layar kapal, satu alat pemancar sinyal/EPIB, namun tersangka sudah melarikan diri,” katanya. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *