Banda Aceh (SL)-Senator asal Banda Aceh, Fachrul Razi, resmi mendirikan ‘Frapreneurs’ sebuah komunitas jaringan entrepreneurs bagi kelompok millenial di Aceh dan Indonesia, Sabtu kemarin, 6 Juni 2020.
“Frapreneurs mencoba membangun jiwa entrepreneurship anak-anak muda, khususnya di Aceh dalam rangka membangun kewirausahaan berbasis digital dan teknologi,” jelas Fachrul Razi, kepada sinarlampung.co, Minggu, 7 Juni 2020, melalui siaran persnya.
Informasi terhimpun, Fachrul Razi selama ini aktif membangun jaringan dan komunitas anak-anak muda.dan kali ini memfokuskan diri pada sekolah entrepreneurs berbasis digital dan teknologi.
“Alhamdulillah selama ini, kita sukses mendirikan Sekolah Leadership and Character Building yang dikenal dengan SPMA atau Sekolah Pemimpin Muda Aceh, Sekolah Literasi bagi generasi muda yang minat dalam dunia literasi hingga komunitas mahasiswa politik dan hukum. Kali ini, kita bertransformasi menjadi generasi entrepreneurs,” tambah Fachrul Razi.
‘Frapreneurs’ nantinya akan menyasar dan merangsang kaum muda millenial di Provinsi Banda Aceh untuk berbisnis online dan menghasilkan income secara mandiri.
“Kita memiliki beberapa aplikasi yang luar biasa canggih, seperti aplikasi multibayar, aplikasi tour travel, dan aplikasi belajar online, serta aplikasi toko online, dan semua ini sangat membantu untuk anak muda di Aceh mendapatkan uang dalam memenuhi kebutuhan mereka,” jelas Fachrul Razi.
Fachrul menambahkan, sistem kinerja ‘Frapreneurs’ ini sejenis E-Commerce bisnis massal secara online dan terkoneksi melalui aplikasi di smartphone mitra ‘Frapreneurs’.
“Melalui smartphone, mereka dapat terkoneksi dalam sebuah sistem bisnis yang menghasilkan kompensasi secara mandiri sesuai dengan usaha yang dibangun,” tambahnya.
Melihat perkembangan E-Commerce di Indonesia, Senator Fachrul Razi optimistis, Aceh akan lepas dari provinsi termiskin di Sumatera dengan membangun gerakan entrepreneur anak mudanya berbasis digital dan teknologi canggih.
“Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, sektor bisnis mampu mencetak pasar terutama ritel dan grosir,” terangnya.
Dsampaikan lebih lanjut, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyebabkan kebiasaan berbelanja pun berubah menjadi pemesanan lewat aplikasi. Adanya pandemi tahun ini mengakibatkan pola pikir dan perilaku masyarakat berubah dan tentunya transaksi di e-commerce meningkat, di mana transaksi e-commerce Indonesia menjadi tertinggi di Asia selama pandemi Covid-19.
“Jadi, e-commerce ini merupakan solusi bagi generasi millenial di Aceh yang mencari income dengan menjadi pengusaha muda pada era Covid-19 dan New Normal mendatang. Kita menargetkan di Aceh akan lahir ribuan entrepreneurs muda millenial yang memiliki income dengan menguasai teknologi,” tutup anggota DPD-RI, Fachrul Razi. (MI/ardi)
Tinggalkan Balasan