Jakarta (SL)-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Sultan B. Najamudin, menegaskan kepada Pemerintah RI melalui Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan wakilnya Jerry Sambuaga agar mengurangi impor bawang dan sayuran.
Kepada sinarlampung.co yang disampaikan melalui keterangan secara tertulis, dirinya menyatakan, impor sayuran di tahun 2019 terus meningkat. “Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), impor terbesar merupakan bawang putih, bawang merah, dan kentang industri. Komoditas ini adalah masuk dalam kelompok aneka sayuran,” terang Sultan B. Najamudin, Jum’at, 19 Juni 2020.
Ditegaskannya, dalam kondisi dan situasi negara melawan pandemi global Corona Virus Disease (Covid)-19 ini, Pemerintah RI harus mengurangi impor bahan baku pangan, termasuk di dalamnya bawang dan aneka jenis sayuran. “Saya sudah sampaikan ke Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto, untuk mengurangi impor bawang dan sayuran,” imbuhnya.
Selain itu, Sultan B. Najamudin juga mengatakan, dalam pertemuannya bersama Menteri Perdagangan dan jajaran, juga dilakukan pembahasan mengenai petani sawit dan karet. “Harus ada upaya lain untuk meningkatkan ketahanan para petani melalui pemanfaatan karet dan biji karet sebagai bahan baku nabati selain kelapa sawit,” ujarnya.
Dirinya menilai, harga komoditas karet dalam negeri untuk kurun waktu lima tahun terakhir, masih terpuruk. Senator asal Bengkulu ini juga meminta agar Pemerintah RI mampu menemukan solusinya. “Walaupun pemerintah saat ini sudah berupaya untuk membeli dan menyerap karet petani, faktanya harus ditangani lebih serius untuk mengatasi harga komoditas karet yang tak kunjung membaik,” tutupnya. (*/MI/ardi)
Tinggalkan Balasan