Banten (SL)-Kapal Motor (KM) Puspita Jaya berpenumpang 16 orang terbalik dan tenggelam dihantam ombak di perairan Selat Sunda. dekat Gunung Anak Krakatau (GAK), Kamis 18 Juni 2020, sekitar pukul 17.26 wib sore. Saat itu, kondisi ombak di perairan Selat Sunda memang tinggi, diperkirakan antara 2-3 meter. Tujuh warga Pandeglang, masih hilang.
Sebelumnya, 10 orang dikabarkan masih dalam pencarian tim SAR gabungan dan enam lagi berhasil selamat. Lalau, tiga orang lainnya yang dikabarkan hilang ditemukan terdampar di pulau dekat lokasi kapal terbaik. Kabar terkini, masuk tujuh orang dalam pencarian.
Korban selamat KM Puspta Jaya, Surja (31) kapten kapal, Sanan (35, Dede (24), Aji (21), Atok (21), Hasan (55), Wawan (25), Acui (25) danTanjan (35), Korban yang masih dalam pencarian berjumlah 7 orang yaitu Jamal (25), Suri (50), Sancan (35), Goler (30), Rasmin (30), Joni (30) dan Kastirah (50), semuanya adalah warga Labuhan Kabupaten Pandeglang Banten.
Kepala Basarnas Banten M Zaenal Arifin mengatakan, berdasarkan informasi awal yang mereka dapatkan, belasan penumpang itu berangkat dari wilayah Banten menuju Pulau Rakata dekat GAK dan menginap disana. “Kemudian, hari ini, Jumat 19 Juni 2020 akan kembali lagi ke Banten. Namun ditengah perjalanan, kapal mereka dihantam ombak tinggi dan tenggelam,” kata Zaenal, Jumat (19/06).
.Saat kapal mereka terbalik, sebanyak 16 orang itu sempat berenang menuju Pulau Rakata untuk menyelamatkan diri. Namun ada enam orang yang merasa tidak kuat dan kembali ke bangkai perahu yang belum tenggelam sepenuhnya itu. “Menginap di Pulau Rakata. (Saat kejadian) 16 orang berenang menuju Pulau Panaitan, karena tidak kuat, enam orang kembali ke kapal terbalik tersebut. Sementara 10 orang lainnya menghilang,” jelasnya.
Enam orang yang selamat, kini berada disebuah kapal yang menyelamatkan mereka dan berada di tengah perairan Selat Sunda. Proses pencarian dipimpin langsung oleh Zaenal Arifin menggunakan KN.372 yang berangkat dadi Dermaga VI Pelabuhan ASDP Merak, Kota Cilegon. “Tim sedang menuju ke lokasi kejadian untuk menjemput korban selamat dan melakukan pencarian,” jelasnya.
Sudah Tiga Hari Tujuh Orang Masih Hilang
Sudah 3 hari sejak KM. Puspita Jaya tenggelam di perairan selat sunda akibat dihantam gelombang tinggi, pencarian ABK kapal yang belum diketemukan masih terus dilakukan. Sampai saat ini sudah sembilan ABK yang berhasil diselamatkan dan tujuh ABK lainnya masih terus dilakukan pencarian.
Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengerahkan 2 unit kapal patroli untuk mencari ABK KM. Puspita Jaya yang masih belum diketemukan. Adapun kapal patroli yang dikerahkan yakni KP. Bangau – 5006 dan KP. Nuri – 3006, sejak kemarin malam kedua kapal patroli bersama Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan pertolongan korban.
“Sampai saat ini kami mendapatkan laporan bahwa ada tujuh orang yang belum ditemukan setelah kapal motor (KM) Puspita Jaya tenggelam di Perairan Selat Sunda dengan jumlah ABK sebanyak 16 orang. Sembilan orang telah berhasil diselamatkan dan tujuh orang lainnya masih dalam pencarian KP. Bangau – 5006, KP. Nuri – 3006 bersama tim SAR gabungan,” kata Kasubdit Patroliair Kombes Sjamsul Badhar, Minggu 21 Juni 2020.
Dalam pencarian tersebut, Kombes Sjamsul Badhar mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan tim SAR gabungan untuk melakukan penyisiran para korban tenggelamnya kapal tersebut. “Untuk hari ini KP. Bangau – 5006 dan KP. Nuri – 3006 bergerak dari pelabuhan Jayakarta melakukan penyisiran menuju area pada koordinat 06°20’40″S – 105°48’10″E serta 06°27’18″S – 105°47’19″E,” katanya.
“Semoga tujuh ABK yang belum diketemukan bisa segera diketemukan dalam keadaan selamat dan kami akan terus melakukan pencarian dan penyisiran diperairan selat sunda ini sampai 7 hari sesuai SOP SAR Laut apabila setelah 7 hari dilaksanakan pencarian dan korban belum ditemukan, maka pelaksanaan SAR akan dihentikan” jelas Kombes Badhar.
Berdasarkan informasi dari ABK yang selamat pada 18 Juni 2020 pagi, KM Puspita Jaya dengan ABK sebanyak 16 orang berangkat dari Teluk Labuan Kabupaten Pandeglang menuju perairan Pulau Rakata untuk mencari ikan. Setiba diperairan Pulau Rakata KM. Puspita Jaya langsung menebar jaring.
Sore hari kapal terhantam gelombang di sisi kanan lambung yang mengakibatkan kapal tersebut terbalik, kemudian 16 ABK berenang menuju Pulau Rakata, karena tidak kuat berenang 6 orang kembali ke kapal terbalik tersebut. Sementara 10 orang lainnya masih melanjutkan berenang. (Suryadi/red)
Tinggalkan Balasan