Tanggamus (SL)-Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan aparat Pekon Tanjung Agung, bersama Polsek Kota Agung menindak lanjuti kasus Jumairah alias Suprihatin (29) wanita tunawisam penyandang disabilitas yang tinggal sebatang kara di gubuk warga, dan punya dua anak tanpa diketahui siapa bapaknya, dengan rembuk pekon.
Baca: Wanita Tunawisma Disabilitas di Kota Agung Dua Kali Melahirkan Tanpa Jelas Lelakinya
Rembuk Pekon yang di hadiri Kadis PPA-PPKB Tanggamus, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos, Ketua LKS Alamanda, Ketua Pelaksanan Harian PTP2A, Kapolsek Kotaagung, Camat Kota Agung Barat, dan Pj Kakon Tanjungagung beserta aparatur setempat Dinas P3A (Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak) dan Dinas Sosial.
Kapolsek Kota Agung AKP Muji Harjono menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengungkap siapa terduga pemerkosa, atau pelaku yang telah dua kali menghamili Supri, dan mencari ayah dari kedua anak Jumairah alias Suprihatin. “Yang penting ada laporan resmi dari masyarakat atau lembaga, sehingga kami dari kepolisian bisa melaukan tindakan,” ujar Kapolsek dihafapan rembuk pekon di Balai Pekon Tanjungagung, Kotaagung Barat, Jumat 26 Juni 2020.
Kapolsek menyayangkan karena permasalahan Suprihatin ini baru terungkap sekarang. “Saya baru tahu dari pemberitaan media, karena belum ada laporan dari aparatur pekon ataupun masyarakat setempat. Kedepannya agar masyarakat khususnya pamong pekon, semakin peduli dengan warga sekitarnya, jangan ada pembiaran harus berani melapor jikalau ditemukan hal serupa,” harapnya.
Ratnawiyah, Pelaksana harian P2TP2A Tanggamus, mengatakan terduga pemerkosa yang sampai korban melahirkan dua orang anak harus diungkap dan diproses, sesuai hukum yang berlaku. “Kalau tidak ditindak, tidak tertutup kemungkinan akan diulangi lagi, apalagi ini sudah masuk skala nasional,” katanya.
Sementara Ketua LKS Alamanda Tanggamus, Roswati menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan agar Suprihatin mendapatkan bantuan disabilitas, dan akan melakukan pembinaan sesuai dengan keahliannya, karena informasinya, dia usaha membuat sapu lidi untuk dijual. Roswati akan memasukannya ke data aplikasi Sipede penyandang disabilitas, “Mudah-mudah tahun depan sudah bisa teralisasi,” katanya.
Acara jua dilanjukan dengan penyerahan bantuan kepada keluarga Suprihatin, di kediamana kakak kandungnya. (Hardi/Wisnu)
Tinggalkan Balasan