Oknum Pejabat PT Waskita Karya “Ancam” Wartawan Dengan Pamer Pistol Polisi?

Batu Bara (SL)-Diduga tidak terima pemberitaan mengenai keberatan warga atas dampak pembangunan proyek Tol yang diduga meresahkan warga, Murhim (26) wartawan online didatangi oknum yang mengaku Humas PT. Waskita di Kono Kopi, Jalan Kopertis Indra Pura, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.

Dalam pertemuan itu, pelaku sempat meminjam pistol rekannya, dan diputar putar dihadapan muka wartawan, sambil mengeluarkan kata kata intimidasi. Bahkan pelaku juga sempat menyebut nama Polda dan Satreskrim Batu Bara. Merasa terancam Murhim kemudian melapor ke Polres Batu Bara.

Korban M. Murhim menceritakan kronologis peristiwa yang menimpa dirinya, Kamis 2 Juli 2020 usai membuat laporan polisi di SPKT Polres Batu Bara. Diceritakan, sekitar pukul 11.00, tanggal 1 Juli 2020, dia mendapat ditelepon dan di-wa dari Agus untuk datang ke kantor desa meliput keberatan warga.

Sesampai disana ada Kades Sipare-pare M. Isa, memanggil Amran dari PT Waskita Karya. Setelah Amran datang dimulailah pembicaraan namun karena Amran tidak bisa menjawab warga dia menelpon pihak humas Waskita Karya Poltak. Pada pertemuan tersebut Poltak mengakomodir apa yang diinginkan warga.

“Selanjutnya saya ke Kono Kopi. Setengah jam kemudian Agus datang. Dian abang BJT melihat Agus langsung marah-marah kepada Agus. Apa mau kalian. Ini bukan urusan Waskita Karya kalian sudah berurusan dengan Polda,” kata Dian kepada Agus ditirukan Murhim.

Tak lama kemudian BJT yang ditelpon Dian datang bersama temannya mengenakan kaus hijau berbadan kekar lalu duduk didekat Murhim. Kemudian BJT meminjam pistol si kaus hijau kemudian dimain mainkan dengan memutar-mutar pistol sambil bicara menghadap Murhim.

BJT kemudian mengajak Agus kebelakang kemudian diikuti Murhim. Dibelakang BJT mengatakan apanya maksud kalian. Periukku kalian ganggu. Kalian berurusan dengan Polda. Melihat kondisi tersebut Murhim ketakutan. Meski takut Murhim kembali ketempat duduknya didepan.

BJT menyusul sembari mengajak Agus dan mengatakan, “Kau juga ikut Him. Orang Polda dah nunggu di kantor WK. Ayo cepat kau. Nanti kau diangkat Kasatreskrim Batu Bara”, hardik BJT kepada Murhim. Kemudian mereka pergi bersama Agus.

Ketika dikonfirmasi wartawan lewat telepon seluler, BJT yang mengaku sebagai Humas PT WK merasa tidak pernah mengancam dan tidak pernah memegang pistol seperti yang dituduhkan. Saat diberitahukan masalah pengaduan korban pengancaman Muhammad Murhim, BJT malah mengatakan akan mengadukan Murhim balik. BJT mengaku waktu peristiwa tersebut dia didampingi oknum Pamprapid Polda Sumatatera Utara.

Proyek Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung Akibatkan Puluhan Rumah Warga Retak Retak

Sebelumnya diberitakan Pembangunan Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung yang sedang gencar dilaksanakan menimbulkan dampat puluhan rumah warga di Dusun Teratai Desa Sipare-pare, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara mengalami retak-retak, dan akses jalan tanggul juga rusak berat. Warga kemudian melaporkan hal itu ke Kantor Desa, Rabu 1 Juli 2020.

Warga yang menyambangi kantor desa mengungkapkan proyek pembangunan Tol Tebing Tinggi- Kuala Tanjung membuat kecemasan warga, khususnya warga Dusun Teratai Desa Sipare- pare. Pasalnya, puluhan rumah warga di Dusun Teratai Desa Sipare Pare disebutkan mengalami retak-retak pada dinding dan lantai akibat pemasangan paku bumi di sekitar proyek tol tersebut.

Selain itu, masyarakat juga mencemaskan tanggul Sungai yang sehari hari mereka pakai untuk akses jalan utama menuju Dusun Teratai Desa Sipare-pare kini mengalami kerusakan disebabkan oleh aktivitas transportasi pengangkut material.

“Akibat pemasangan paku bumi dan getaran dari anguktan material, puluhan rumah kami retak – retak dan tanggul Sungai yang sehari-hari kami pakai untuk akses jalan utama menuju Dusun Teratai Desa Sipare- pare kini mengalami kerusakan berat,” kata Agus, warga Dusun Teratai Desa Sipare Pare.

Mewakili warga dusun, Agus Syahputra meminta pihak pengembang dalam hal ini PT Waskita Karya ( WK ) agar bertanggung jawab atas kerusakan puluhan rumah masyarakat Dusun Teratai. Agus juga meminta agar pihak pengembang memperbaiki tanggul Sungai yang sehari-hari mereka gunakan sebagai akses jalan utama menuju Dusun Teratai.

“Kami meminta PT Waskita Karya (Pt. WK) agar bertanggung jawab kepada kami masyarakat Dusun Teratai yang rumahnya retak-ratak dan akses jalannya rusak terkena dampak dari pembangunan Tol”, tuntut Agus.

Menjawab keluhan warga, PT Waskita Karya yang diwakili Pelaksana Lapangan Poltak mengatakan bahwa pihaknya akan segera merespon keinginan masyarakat Dusun Teratai dan akan menindak lanjuti. “Kami akan segera tindaklanjuti dan secepatnya akan turun ke lapangan, meninjau rumah yang retak-retak dan mencatat serta berkoordinasi dengan pimpinan dan untuk segera dicari solusinya”, janji Poltak. (evi/Red)

Comments

Satu tanggapan untuk “Oknum Pejabat PT Waskita Karya “Ancam” Wartawan Dengan Pamer Pistol Polisi?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *