Tak Lagi Zona Hijau Tulang Bawang Barat Kecamatan Lumbukibang Tutup Semua Objek Wisata Dan Wajib Masker

Tulang Bawang Barat (SL)-Hilang dari zona hijau Kabupaten Tulang Bawang Barat, karena satu warganya kembali positi covid -19, seluruh lokasi wisata yang ada di 10 Tiyuh (desa,Red) di Kecamatan Lambukibang, ditutup sementara. Hal tersebut disampaikan Camat Lambukibang, Haderiansyah menyikapi munculnya kasus satu pasien positif dan satu pasien reaktif Covid-19 di kecamatan Lmbu Kibang, Sabtu, 18 Juli 2020.

Hade menjelaskan SK (42), warga Kibang Yektijaya yang ditetapkan menjadi pasien covid-19, merupakan pasien perdana untuk lima kecamatan di wilayah utara kabupaten Tubaba. “Kita sama-sama berdoa semoga EK (49) yang dinyatakan reaktif rapid test bisa negatif covid-19, dan SK (42) menjadi pasien perdana dan terakhir untuk wilayah utara kabupaten Tubaba,” kata Haderiansyah.

Menurut Haderiansyah, Tim gugus tugas sudah mengimbau sepuluh Kepala Tiyuh dan aparatur Tiyuh di Kecamatan Lumbu Kibang untuk aktif mensosialisasikan kepada warga agat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

“Untuk menjaga hal-hal tidak diinginkan. Untuk sementara, semua taman tiyuh dan lokasi wisata kita tutup sampai 14 hari kedepan. Ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Bahkan, semua tiyuh merapkan wajib memakai masker untuk warga yang keluar rumah serta jaga jarak,” kata dia.

Selaku ketua tim gugus tugas di kecamatan Lumbu Kibang,Haderiansyah meminta Kepalo Tiyuh memantau dan melaporkan warganya yang keluar dan masuk dari luar kota kepada gugus tugas kecamatan melalui petugas kesehatan ditingkat tiyuh.

“Warga yang terjangkit virus Covid-19 di kecamatan Lumbukibang merupakan warga yang pulang merantau dari bekerja di Jakarta. Artinya, warga yang datang dari daerah zona merah covid-19 harus dipantau ketat. Jika masuk tiyuh wajib diisolasi 14 hari dan diperiksa kesehatannya,” ujarnya,

Untuk memutus mata rantai penyebaran, tim gugus tugas kabupaten dan kecamatan sudah melakukan tracking dan skrening terhadap 20 warga yakni keluarga, tenaga kesehatan dan tetangga sekitar yang memiliki riwayat kontak dengan pasien tersebut. “Dari tracking ini kita juga meminta keluarga dan yang pernah kontak dengan pasien positif covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari,” kata dia.

Bagi tiyuh yang warganya terkena covid19, lanjutnya apartur tiyuh akan melakukan penyemprotan desinfektan di rumah dan tetangga disekitar. “Penyemprotan desifektan ini akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Penyemprotan diutamakan di lingkungan sekitar rumah pasien covid-19,” katanya. (Angga/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *