Tanggamus (SL) – Seorang anak balita asal Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus yang mengalami sakit jantung bawaan sejak lahir membutuhkan uluran tangan.
Kayla (2), anak ketiga dari pasangan Asmuat (44) dan Mutmainah (29) didiagnosa memiliki kebocoran pada jantungnya.
Sang ayah yang bekerja sebagai buruh tani dengan hasil upahnya tidak tentu ini tidak mampu memberikan perawatan yang maksimal bagi buah hatinya. Sementara dokter menyarankan agar Kayla menjalani perawatan intensif.
Awalnya, Kayla dikira sakit biasa. Orangtuanya berpikir dengan berobat ke bidan dan dibelikan obat warung, Kayla bisa sembuh.
Karena Kayla tidak kunjung sembuh, akhirnya setelah 22 bulan kemudian Asmuat baru membawanya ke rumah sakit daerah Tangamus. Dari sana, Kayla tidak boleh pulang, tapi malah harus dirujuk ke RSUD Mitra Husada, untuk mendapat perawatan medis secara intensif.
“Pada mulanya kami mengira Kayla hanya sakit biasa, dengan berobat ke bidan dan minum obat warung bisa sembuh. Baru setelah berobat ke rumah sakit, dokter bilang Kayla memiliki kebocoran pada jantungnya,” ujar Mutmainnah kepada sinarlampung .co di rumahnya.
Kini, dengan keterbatasan biaya yang dimiliki orang tuanya, kayla yang telah didaftarkan BPJS KIS hampir setiap bulan masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan. Keluarga berharap, ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain sehingga putrinya bisa menjalani perawatan intensif.
“Selama ini kami kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan jantungnya. Namun setelah tahu bahwa kasus sakitnya sangat kompleks, kami berharap ada yang bisa membantu anak kami,” harap Mutmainah.(Hardi /Wisnu)
Tinggalkan Balasan