Bandar Lampung (SL)-Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki meminta Provinsi Lampung mengembangkan koperasi pangan dengan melihat potensi di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. Hal ini terungkap dalam kunjungan Menkop Teten Masduki ke KSP Kopdit Mekar Sai, Jalan Juanda Pahoman, Sabtu 25 Juli 2020.
Teten menyatakan bahwa Indonesia ingin membangun koperasi pangan seperti di beberapa negara lain, dan Provinsi Lampung memiliki potensi itu. “Karena kita melihat kekuatan peluang ekonomi yang cukup besar. Ini menjadikan koperasi bukan hanya sekedar rantai dari industri besar, namun menjadi kekuatan ekonomi rakyat,” kata Teten.
Teten mengatakan di Pulau Sumatera Lampung mempunyai potensi di sektor pangan yang cukup besar, termasuk holtikultura, perikanan dan peternakan. “Banyak koperasi luar negeri seperti Eropa, New Zealand, Australia di sektor sektor seperti ini. Justru unit usahanya adalah koperasi. Jadi Lampung memiliki potensi luar biasa, dan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera setelah Sumatera Utara.” ujar Teten.
Wagub Chusnunia Chalim, mengatakan bahwa Pemprov Lampung berharap dapat membuat koperasi produksi di daerah-daerah pertanian, seperti negara negara di eropa, di mana petaninya didorong bersatu membuat koperasi produksi.
“Gubernur Lampung mendorong wilayah atau daerah mempunyai basis komoditas yang spesifik atau kekhasan yang bisa didorong secara maksimal. Misalkan kopi, kita dorong Gisting dan Tanggamus sampai dengan Lampung Barat. Untuk padi kita ada di Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Mesuji agar fokus pada perikanan tawar. Untuk Udang di seluruh pantai timur sampai Dipasena dan seterusnya,” kata Nunik.
Namun demikian Nunik menyampaikan, Pemprov akan terus mendorong sisi koperasi produsen atau para petani membuat komoditas yang akhirnya di dorong ke arah koperasi produksi. “Kami juga sudah berkeliling hampir 2 sampai 3 kali ke pasar untuk mendorong terciptanya koperasi pemasaran. Umumnya koperasi yang ada merupakan simpan pinjam. Walau begitu, bersyukur koperasi ini masih survive dan menunjukkan bukti kinerja yang baik,” kata Nunik.
Pemprov Lampung berharap di situasi apapun ekonomi Lampung tetap bisa survive. karena produksi pertanian Lampung merupakan salah satu yang menyokong kebutuhan pangan Jakarta, Bandung, Sumatera selatan dan sekitarnya.
“Meskipun produksinya bagus tapi kalau kesejahteraan petaninya tidak diperhatikan, generasi yang akan dating akan lari tidak akan jadi petani lagi karena melihat orang tuanya susah tidak sejahtera. dan kita berharap koperasi produksi pertanian dan koperasi pemasaran hasil tani menjadi jawaban untuk mensejahterakan petani,” ujar Nunik.
Kunjungi Pabrik Pengolahan Kepiting Rajungan
Menkop dan UKM Teten Masduki juga melakukan kunjungan ke PT. Siger Jaya Abadi (Pabrik Pengolahan Kepiting Rajungan), Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu 25 Juli 2020. Dan minta Provinsi memperkuat pembangunan supply chain (rantai pasok) bagi para nelayan rajungan dengan mengembangkan koperasi nelayan.
Teten mengatakan koperasi nelayan tersebut nantinya bisa menjadi opteker (penyedia barang) dari produk-produk hasil tangkapannya. “Kami memang urusan di mikro kecil menengah, konsen kami kita perkuat supply chain dan salah satu supply chain adalah para nelayan yang selanjutnya kita koperasikan mereka,” kata Teten.
Teten menyebutkan selain pengembangan rajungan termasuk juga pengembangan pada komoditas udang. “Selanjutnya masuk ke industri. Kalau kelembagaan ini kita terus tingkatkan, akan memperkokoh pondasi industri kita. Pihak kami nanti akan mensupport pembiayaan di koperasi nelayannya. Dan Lampung yang termasuk ditargetkan oleh Bapak Presiden. Rajungan dan udang ini akan menjadi prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan,” ujarnya.
Menurut Teten melihat potensi perikanan Indonesia termasuk di Provinsi Lampung merupakan sebagai suatu keunggulan ekonomi domestik. “Presiden memberikan arahan agar baik industri besar maupun kecil dan menengah kita arahkan ke sektor ekonomi di mana kita mempunyai keunggulan domestik apalagi yang berorientasi ekspor,” ujar Menteri Teten.
Menteri Teten Masduki dan Wagub Nunik meninjau mulai dari pengolahan hingga pengemasan. PT. Siger Jaya Abadi sendiri telah melakukan pengiriman ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia dan Cina.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mengatakan PT. Siger Jaya Abadi harus mempunyai kepedulian terhadap keberlangsungan para nelayan rajungan. “Perusahaan harus peduli dengan para nelayan. Ketika para nelayan sedang berjuang untuk keberlangsungan rajungan, tolong didampingi,” ujar Wagub Nunik.
Hadir juga pada kunjungan tersebut, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Sudarsono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung Agus Nompitu. (rls)
Tinggalkan Balasan