Penumpukan Sampah di Jembatan Way Tulungmas Disebabkan Tidak Ada Bak Penampung Pembuangan Sementara

Lampung Utara (SL)-Problem sampah yang terpantau menumpuk di jembatan Way Tulungmas dan merupakan perbatasan antara Desa Sawojajar, Kecamatan Kotabumi Utara, dengan Desa Ketapang, Kecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya bak penampung tempat pembuangan sampah sementara.

Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Sawojajar, Hi. Mulyanto, yang juga mengeluhkan persoalan itu sebagai sebuah ancaman serius terhadap kelestarian alam serta mengganggu keindahan tatakelola wilayah pedesaan. “Inilah salah satu yang menjadi masalah kami selama ini. Apalagi itu merupakan batas wilayah dua desa,” kata Hi. Mulyanto, saat dikonfirmasi, Minggu, 26 Juli 2020, di kediamannya.

Dirinya juga mengatakan, warga sekitar yang kediamannya berada di dekat lokasi pernah menyampaikan jika yang membuang sampah di lokasi itu bukan berasal dari warga setempat. “Menurut keterangan warga, orang-orang yang dengan sengaja membuang sampah di jembatan Way Tulungmas justru orang dari jauh, bukanlah warga kami yang ada di sekitar sini,” tutur Mulyanto.

Ditambahkannya, mereka yang membuang sampah di sana kebanyakan menggunakan mobil ataupun sepeda motor. “Saya bersama Kades Ketapang sudah seringkali mendiskusikan masalah ini guna mencari solusi yang terbaik,” urainya seraya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) dapat membantu mengatasi persoalan ini.

“Harapan kami, agar Pemkab Lampura melalui instansi terkait dapat membantu untuk dibuatkan infrastruktur bak penampungan tempat pembuangan sampah sementara,” harap Mulyanto.

Sehingga, tambahnya, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di lokasi tersebut dapat teratasi. Terkait adanya jaringan kabel listrik PLN yang tertimpa pohon di aliran sungai Way Tulungmas, dirinya mengatakan jika kabel tetsebut masih mengaliri arus listrik bertegangan tinggi.

Senada, Kades Ketapang, Hj. Patrisia, juga menyampaikan keluhan serupa. Dirinya mengatakan jika pihaknya sudah sering melakukan kegiatan bersih desa di lokasi jembatan Way Tulungmas.

“Kami sudah seringkali membersihkan lokasi itu, Pak. Bahkan, kami juga sudah membuatkan plang larangan untuk membuang sampah di tempat itu. Tapi, yah, begitulah Pak. Selalu saja tempat itu menjadi lokasi pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak memikirkan arti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Hj. Patrisia, saat dikonfirmasi, Minggu, 26 Juli 2020, melalui komunikasi via ponsel.

Dijelaskan lebih lanjut, pihaknya kadangkala memberikan upah kepada petugas khusus untuk membakar sampah yang terus saja ada di jembatan Way Tulungmas. “Bahkan, kami juga rutin melakukan kegiatan Jum’at Bersih dengan bergotong-royong bersama perangkat desa,” imbuhnya.

Hj. Patrisia juga berharap kepada Pemkab Lampura agar dapat membuatkan infrastruktur bak penampungan tempat pembuangan sampah sementara di lokasi jembatan Way Tulungmas. (ardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *