Lampung Utara (SL)-Jembatan gantung Desa Pulau Panggung, Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara roboh tiga petani satu keluarga warga yang sedang melintas dihari jadi (HUT-RI) ke-75, Senin, 17 Agustus 2020 sore cidera dan tercebur kesungai dan sabetan sling putus. Sementara akses warga terputus, karena jembatan itu menjadi jalur utama angkutan hasil pertanian putus.
Tiga korban cidera memar disekujur tubuh akibat dan tertimpa sepeda motor saat seling besi jembatan putus putus . Mereka berobat sendiri seadanya dirumah mereka. “Kebetulan itu ipar saya itu yai (sebutan abang) yang jatuh, saat hendak pulang membawa lada hasil memetik dikebun milik kerabat. Maklum kami hanya upahan, jadi kejadiannya itu sore sekitar pukul 15.00,” kata korban yang terjebur di Way (sungai) Abung.
Menurutnya, saat itu keadaan jalan sedikit licin akibat hujan yang melanda sebagian besar wilayah disana. Mereka bertiga berjalan beriringan, saat berada ditengah tiba-tiba tali seling yang menjadi penyangga papan piranti berjalan putus. Ketiganyapun menyelematkan diri dengan menjeburkan diri kesungai, namun dua orang termasuk dirinya terkena seling hingga menyebabkan memar kebiruan didaerah dada.
“Kalau saya memar, dan adik saya tangannya kena sabetan seling talo besi yang putus. Ipar saya sendiri kakinya memar karena tertimpa motor, dan tempat putusnya itu terjadi didaerah sambungan tali seling. Sebab, itu sudah sering disambung akibat putus dengan cara seadanya (manual, red),” terangnya.
Salah satu warga setempat, Aang meminta pemerintah dapat memberikan perhatian kepada akses penunjang angkut kedaerah produksi pertanian masyarakat disana, yang berada tepat diatas aliran Way Abung itu, lantaran jembatan gantung yang ada rusak akibat tidak pernah diperbaiki selama beberapa dekade.
“Jadi ini adalah akses vital masayarakat di Perdukuhan Sukarame ini mengangkut hasil panen, kalau kejalan lain akses jauh sehingga dapat menghemat energi. Sudah sering diperbaiki, tapi dengan cara swadaya. Kalau pemerintah sendiri, belum pernah mendapatkan sentuhan,” tambahnya.
Camat Abung Tinggi Mansuri, mengaku baru mendengar kabar tersebut. Menurut informasi yang diterimanya, perbaikan jembatan gantung yang menjadi akses masyarakat itu telah menjadi prioritas pembangunan didesa masuk dalam dana desa. Namun terkendala masalah covid-19, sehingga baru dapat direalisasikan tahun depan.
“Informasinya itu dianggarkan pada tahun ini, tapi karena kondisi sedang pendemi covid. Maka dialihkan bagi penanganan wabah yang sedang melanda sebagian besar negara didunia ini, insyallah akan dianggarkan di 2021 melalui pembiayaan dana desa,” katanya. (Edawardo/Ardi)
Tinggalkan Balasan