Puluhan Penonton Tanding Bola HUT RI Ke-75 Disambar Petir Dua Remaja dan Satu Kakek Tewas 20 Orang Lainnya Dirawat

Lebak (SL)-Puluhan warga di Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten tersambar petir saat merayakan HUT RI ke-75. Sebanyak 23 orang cidera dilarikan kerumah sakit, dan tiga orang di antaranya meninggal dunia, Senin 17 Agustus 2020 sekitar pukul 16.30 WIB.

suasana warga membawa korban kerumah sakit

Tiga korban tewas akibat tersambar petir yakni Irpan (16) warga Desa Cikatomas, Subadri (50) warga Desa Girimukti, dan Ajid (17) Desa Pasirbungur. Sementara Lima korban kritis dilarikan ke RS Pelabuhan Ratu, yaitu Suryani (24) warga Desa Lebaktipar, Didin (20) warga Desa Pasirbungur dan Siti Patimah (23) warga Desa Girimukti. Sedangkan, warga yang mengalami luka ringan sebanyak 17 orang dan kini mendapat perawatan di Puskesmas setempat.

Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, usai upacara HUT RI, warga desa menggelar pertandingan sepak bola. Namun karena hujan turun, pertandingan tersebut dihentikan. Para pemain dan penonton kemudian mencari tempat berteduh. Sebagian warga berteduh dibawah pohon pinus.

Selang tak berapa lama hujan, terdengar kilat petir dan kemudian menyambar pohon pinus. Spontan yang dibawah pohon kocar kacir. “Petirnya menyambar pinus, dan kena sekitarnya yang ada kerumunan orang berteduh,” kata Kapolsek Cilograng, Iptu Asep Dikdik, kepada wartawan tak lama setelah kejadian

Menurut Kapolsek, data sementara akibat peristiwa itu, ada 23 orang yang menjadi korban kena sambar petis dan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Sebagian korban menderita luka cukup parah, dan tiga orang di antaranya diketahui meninggal dunia dan beberapa warga harus di rujuk ke rumah sakit. “Ketiga korban meninggal Irpan (16), Subadri (50) dan Ajid (17). Jenazah para korban saat itu juga langsung diserahkan kepada keluarga untuk selanjutnya dilakukan pemakaman,” katanya.

Bupati Lebak Berduka

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya turut berduka dan prihatin ataas musibah tersebut. Menurutnya jumlah korban kritis akibat tersambar petir di Kabupaten Lebak, Banten, bertambah menjadi lima orang. Mereka dirawat di RS Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Sementara untuk korban luka ringan masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten. “Lima orang dibawa ke RS Pelabuhan Ratu yang kritis. Yang lainnya luka ringan, dan berat. Yang luka ringan di Puskesmas kita. Total ada 23 yang kena petir,” kata Iti Octavia di Pendopo KP3B, Kota Serang, Banten, Selasa 18 Agustus 2020.

Iti ikut berbelangsungkawa atas musibah yang dialami 23 warga Lebak. Menurutnya musibah itu tidak bisa diprediksi, lantaran fenomena alam dan diluar kuasa manusia. “Tapi kan itu diluar kuasa (manusia), (itu) kuasa Allah. Saya juga ikut prihatin dan bisa menjadi pembelajaran di masyarakat,” ujarnya.

menurut Iti pihaknya telah melakukan sosialisasi dan himbauan ke warga, baik melalui kepala desa, camat hingga terjun langsung ke masyarakat agar tidak berkerumun. Namun warga merasa wilayahnya zona hijau, tetap melakukan aktivitas yang menyebabkan kerumunan massa.

Bahkan larangan berkerumun hingga penerapan protokol kesehatan di Kabupaten Lebak sudah diatur melalui Perbup nomor 28 tahun 2020. Jika ada masyarakat yang tidak mengenakan masker, akan di denda Rp 150 ribu. Sedangkan bagi perusahaan yang tidak menerapkan protokol kesehatan di denda Rp 25 juta. (Suryadi/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *