Tulang Bawang Barat (SL)-Pembangunan ruang Perpustakaan dan rehap empat ruang kelas di Sekolah Dasar Negri (SDN 1) Penumangan Baru, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020, dengan nilai sekitar Rp567 juta, diduga bermasalah. Dan ditengarai merugikan negara.
Pasalnya, pada pembangunan ruang perpustakaan dan rehab empat ruang kelas yang menelan dana ratusan juta rupiah tersebut, sebagian menggunakan material bekas pakai. Dan di bagian atap, diduga tetap menggunakan kayu bekas pada bangunan lama.
Hj. Kurniawati, Kepala SDN 1 Penumangan Baru, saat dijumpai di lokasi pembangunan, menyangkal penggunaan material bekas pada pembangunan gedung perpustakaan, dan penggunaan kayu bekas pada rehab empat ruang kelas.
“Itu saya beli baru semua, tidak ada yang bekas, jadi jangan sembarangan kalau ngomong. Saya sudah bekerja keras mati-matian agar pembangunan sekolah ini mendapatkan hasil yang bagus, dan untuk atapnya kita gunakan rangka baja semua,” katanya.
Disinggung soal fungsi Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) dalam pelaksanaan pembangunan di sekolah itu, Kurniawati enggan berkomentar. Ia pun tidak bisa menyebut siapa saja Panitia Pembangunan Sekolah, sehingga muncul dugaan tidak dilibatkannya panitia dalam proses pembangunan di SDN 1 Penumangan Baru.
“Kalau ketuanya Pak Aris Sutopo, dan saya ini lah yang bertanggungjawab dalam pembangunan SDN 1 Penumangan Baru, jadi tidak usah lah menanyakan yang kesannya mencari-cari, karena saya ini orangnya mudah tersinggung,” cetusnya. (red)
Tinggalkan Balasan