Pringsewu (SL)-Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) senilai Rp429,3 juta, dan pembangunan Tempat Pendidikan Al’Quran (TPA) sebesar Rp175 juta, serta pembangunan Sumur Bor di dua titik Rp145 juta di Dusun 3 dan di belakang Masjid Waya Kruy, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu terbengkalai. Padahal pembangunan DD tahun 2019 hingga tahun 2020 sudah dianggarkan.
Badan Hippun Pemekonan (BHP) Pekon, Toni Z mempertanyakan penggunaan Dana Desa tersebut. “Dananya itu dikemanakan saya sendiri tidak mengerti karena saya jadi Ketua BHP baru tahun 2020. Tahun 2019 saya sama sekali tidak mengerti jangankan tahun yang lalu tahun 2020 saja saya sebagai ketua BHP tidak mengerti dan setahu saya hanya membangun dua sumur bor yang ada di Dusun tiga dan di belakang mesjid ini,” ujar Toni Z saat meninjau bersama sinarlampung.co saat kegiatan kerja bakti di Masjid Pekon Waya Kruy Selasa 1 September 2020
Menurut Toni Z pembangunan itu menggunakan DD tahun 2019 untuk pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) senilai Rp 429,394,060,-dan pembangunan Tempat Pendidikan Al’Quran (TPA) sebesar Rp 175 juta. Untuk tahun 2020 yakni pembangunan Sumur Bor di dua titik satu di Dusun 3 dan satu titik di belakang Masjid Way Kruy.
Kondisi pembangunan yang mangkrak itu terlihat pada pembangunan TPA tahun 2019, hingga kini plafon belum terpasang, WC belum selesai dan listrik belum terpasang serta pembangunan GSG sudah banyak yang retak. Sementara pembangunan senilai Rp77 juta lebih per Titik terbengkalai dan sampai saat ini belum juga beres.
“Itu kan tugas wartawan makanya saya seneng kalau wartawan seperti ini yang datang silahkan kalau ada kesalahan luruskan ada kerugian negara ya kembalikan agar masyarakat ini mengerti dan Kakon nya juga mengerti mana saja kewajiban yang mestinya diselesaikan,” katanya.
Berdasarkan penelusuran wartawan di lapangan Selasa(1/9) apa yang dikeluhkan masyarakat setempat benar adanya pekerjaan yang menggunakan DD 2019 maupun 2020 seolah olah pekerjaan tersebut tidak ada dananya sehingga pekerjaan jadi mangkrak dan terkesan dibiarkan .
Pendamping Pekon Waya Kruy Ferdian Yuli Aditia saat di hubungi melalui ponselnya Selasa 1 September 2020 mengatakan bahwa dirinya sudah mengundurkan diri sebagai pendamping Pekon Waya Kruy sejak Desember 2019. Sehingga saat ditanya apa saja pembangunan pisik DD 2020 di Pekon Waya Kruy dirinya mengaku tidak mengetahui.
Tetapi kalau pembangunan fisik 2019 pembangunannya GSG dan TPA di dusun 3 dan tidak mau mengatakan alasan pengunduran dirinya “Kalau pembangunan fisik DD tahun 2020 dipekon Waya Kruy saya tidak tahu karena saya bukan pendamping lagi di Pekon tersebut sejak Desember tahun lalu saya sudah mengundurkan diri,” kata Ferdian
Beredar informasi dikalangan pejabat di Banyumas dan Pringsewu bahwa mangkraknya pembangunan fisik yang mengunakan DD tahun 2019 dan tahun 2020 di Pekon Waya Kruy diduga kuat pelakunya yakni Kepala Pekon, Sekretaris, dan Bendahara.
Kepala Pekon Waya Kruy Khoiri, Sekretaris Pekonnya Uyung, saat dikonfirmasi dikantornya sedang tidak ditempat. Didatangi ke kediamannya Selasa 1 Sepetember 2020, tidak bersedia ditemui. Tetangga dan warga setempat mengatakan Kepala pekon dan sekertaris baru saja pulang dari Pringsewu dan baru masuk rumah (wagiman)
Tinggalkan Balasan