Banjir Bandang Sungai Sedayu Musnahkan Kenangan Janda Veteran Perang

Tanggamus (SL)-Darmi (72), janda veteran pejuang 45 tak bisa menyebunyikan keriput wajahnya. Sorot matanya masih tajam seperti almarhum suaminya sang pejuang. Dia menatap sisa puing-puing rumah satu satunya peningalan suaminya. Rumah berukuran 6×4 Meter beratap seng di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus itu, hancur berantakan di hantam banjir bandang luapan sungai Sedayu, Rabu 30 September 2020 malam.

Rumah kenangan Darmi bersama sang Veterang pejuang perang,

Kini tersisa puing puing dan separuh tanah lahan bangunan rumahnya, yang ditinggali bersama cucunya yang berusia empat tahun. Beruntung saat banjir menerjang, Darmi dan cucunya sempat keluar dari rumah sehingga mereka selamat dari derasnya arus banjir, dan merelakan sebagian besar peralatan rumah tangga dan pakaiannya hilang terbawa arus.

Kini, Darmi hanya dapat menatap penuh kenangan rumah yang selama ini dia tinggali puluhan tahun bersama sang suami telah habis diterjang banjir dan tidak dapat dibangun lagi. Sementara cucu memang sudah yatim-piatu. Dan saat ini hanya bisa menumpang dirumah tetangga.

“Suami saya orang veteran, dulu dia kesana-kesini cuma berjuang-berjuang terus. Dia beli tanah ini untuk anak-cucu katanya. Tidak ada peninggalan selain rumah dan tanah ini. Tapi ya sudah begini,” ucap Darmi, kepada sinarlampung.co, Senin 5 Oktober 2020.

Menurut Darmi, terbesit keinginan dibenaknya untuk tinggal dengan anak-anaknya yang telah menikah. Namun melihat keadaan ekonomi anak-anaknya dia mengurungkan diri. Keenam anaknya telah menikah dan tinggal terpisah dengannya.

“Mereka belum ada kerjaan, nanti kalo saya kesana malah bikin repot mereka. Saya ingin punya rumah sendiri, biarlah mereka mencari buat masa depan mereka. Kalo saya punya rumah, nanti mereka bisa datang jenguk saya,” ungkapnya.

Darmi mengaku berat meninggalkan tanah dan bekas bangunannya. Darmi mengaku sangat menyayangi rumah itu yang menjadi pengikat obat rindu akan almarhum suaminya dan memang sebagai harta satu-satunya peninggalannya.

“Sedih, sedih sekali nak. Rumah ini peninggalan suami saya. Dulu sebelum meninggal, dia bilang kesaya, kalo dia tidak bisa meninggalkan apa-apa, selain rumah ini. Tapi yang penting kamu tenang katanya, rumah ini nanti dapat kamu tunggu sama anak cucu,” ucap Darmi seperti mengenang.

Jika memungkinkan, Darmi berharap bisa mendapat bantuan pemerintah dan para dermawan untuk dapat membantunya memiliki rumah sendiri. Sehingga dia dan cucunya tidak lagi hidup menumpang dengan tetangga.(Hardi/rsd)

Comments

Satu tanggapan untuk “Banjir Bandang Sungai Sedayu Musnahkan Kenangan Janda Veteran Perang”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *