Bandar Lampung (SL)-Forum Peduli Pendidikan Lampung mencam sikap arogansi Walikota Bandar Lampung Herman HN yang telah memecat kepala sekolah SMPN 16 Bandar Lampung tanpa alasan jelas. Dan sangat disayangkan Walikotatidak mencerminkan sikap bijaksana seorang pemimpin.
Menurut Icha dari keterangan Kepala SMPN 16 Bandar Lampung, Purwadi dirinya dipecat diduga lantaran menerima handuk kecil saat berolahraga jalan sehat dan melintasi di depan kediaman pasangan calon Walikota Bandar Lampung Rycko Menoza SZP. “Seorang walikota yang seharusnya bersikap bijaksana. Bicara aturan tapi berlaku seperti bukan negara hukum dan tidak demokratis,” kata Icha Novita kepada sinarlampung.co, di Bandar Lampung, Selasa 13 Oktober 2020.
Menurut Icha, Walikota telah memilih sikap dan keputusan yang semena-mena dan menyelewengkan kekuasaan dihadapan pendidik. “Ini preseden buruk bagi dunia pendidikan di Bandar Lampung. Apa salahnya dipanggil dan ditanya baik-baik, diberikan hak untuk memberikan klarifikasi dulu, jangan mentang-mentang punya jabatan, guru yang sehari-hari mendidik anak-anak masyarakat Lampung jadi korban,” ungkap Icha.
Jika hal ini dibiarkan dan tidak ada kebijakan yang tepat bagi Kepala Sekolah ini maka pihaknya yakin akan berulang lagi. “Seorang guru pendidik seharusnya tidak boleh jadi korban dari perbedaan politik yang sedang meruncing dalam Pilkada Bandar Lampung 2020. Guru itu bagian pelayan publik,” jelasnya.
Menurut Icha, jika merujuk dalam Peraturan Mendagri (Permendagri) Nomor 73 Tahun 2016, bahwa Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri.
Bercermin dari kasus ini Icha Novita berharap agar ke depan jangan lagi ada pemimpin Bandar Lampung yang semena-mena seperti yang terjadi saat ini. “Karena itu Forum Peduli Pendidikan akan mengawal dan terus mendampingi masalah Kepala sekolah ini untuk menuntut haknya dan kasus ini akan kita laporkan sampai KASN, agar hal ini tidak terulang lagi,” ungkap
Icha berharap Pilkada kedepan dapat menghasilan pemimpin yang lebih baik, dan bijaksana bukan tipe yang mengedepankan emosi dan sewenang-wenang. “Saya berharap kedepan kita mendapatkan pemimpin yang bijaksana. Jangan selalu mengikuti emosi dan wewenang semaunya agar tidak banyak yang tersakiti ke depan,” tegasnya. (Red)
Tinggalkan Balasan