Bertentangan Dengan Edaran Umar Ahmad Festival Bambu Tulang Bawang Barat Terancam Batal?

Tulang Bawang Barat (SL)-Festival Bambu Internasional di Kabupaten Tulang Bawang Barat terancam gagal, pasca di tetapkankanya Kabupaten Tulang Bawang Barat menjadi zona ornge. Dan jika dilaksanakan akan bertentangan dengan edaran Bupati Tulang Bawang H Umar Ahmad, tentang larangan keramaian dan protokol kesehatan. Rencananya Fetival Bambu dijadwalkan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 6 – 8 November 2020.

Ditetapkannya Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menjadi Zona Orange Covid-19, Pemkab Tubaba langsung menginstuksikan Satgas, untuk meningkatkan Operasi Yustisi, penerapan protokol kesehatan di berbagai lini dan pengawasan lebih intens setiap kegiatan masyarakat seperti Pesta Pernikahan hingga acara keagamaan.

Juru bicara gugus tugas Covid-19 Tulang Bawang Barat Eri Budi Santoso mengaku terkait rencana pelaksanaan acara akbar skala Nasional Festival Bambu, hingga saat ini pihak Satgas belum menerima laporan lanjutan dari pihak pelaksana. “Kita berharap hari ini pihak pelaksana festival ada koordinasi dengan Satgas Covid,” kata Eri.

Pasalnya, Tim Covid-19 Tulang Bawang Barat harus tahu sisten mekanisme yang di lakukan, terkait penanggulangan Covid-19. “Sistem apa yang akan mereka terapkan di lapangan nanti, mengingat wilayah Tubaba telah ditetapkan menjadi zona Orange, dan ada edaran bupati,” katanya.

Tim panitia pelaksana Festival Bambu, Semi Ikra Anggara, sekaligus pemilik Sekolah Seni di Rumah Tenun Tubaba mengatakan. Perubahan zona dari kuning ke orange di Tulang Bawang Barat juga harus jadi perhatian panitia pelaksana Festival Bambu Internasional yang akan berlangsung di Uluan Nughik, Kelurahan Panaragan Jaya pada 6 sampai 8 November 2020.

“Selama ini kami selalu berkomunikasi dengan gugus tugas Covid-19, jadi saya membantah pernyataan juru bicara gugus Covid-19 soal pemberitaan di media bahwa panitia belum koordinasi gugus tugas,” kata Semi Ikra, Selasa 27 Oktober 2020.

Menurutnya, pihaknya selalu berkomunikasi, dan belum melakukan pres rilis kepada media karena masih harus hati hati. “Kami selalu berkomunikasi dan ini juga belum kami lakukan press rilis resmi, karena kita mesti hati-hati. Jadi untuk persiapan (Festival Bambu) boleh dibilang sekarang sudah 75%,” katanya Semi.

Soal protokol kesehatan pada kegiatan festival nanti, Semi mengaku tidak akan menghalangi kegiatan itu. “Sifatnya bukan jaminan, tapi kita mengusahakan karena kita tidak kerja sendiri, jadi disini bukan hanya ada panitia tetapi ada juga pemerintah daerah,” terangnya.

Dan hingga saat ini, Semi mengaku tidak menerima surat keputusan Bupati Tubaba, terkait batasan-batasan untuk penyelenggaraan keramaian. “Saya tidak menerima surat Bupati atau pun Gubernur. Tapi saya membaca surat itu di media sosial. Kami rapat itu sekitar hari senin, kemudian Pemerintah Daerah dan gugus tugas Covid-19, kemarin rapat lagi, kan itu seharusnya rapat bersama kita tapi di cancel,” katanya. (Angga/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *