Jakarta (SL)-Acara “Dialog nasional 100 Ulama dan Tokoh Bersama Imam Besar Habib Rizieq Shihab” yang digelar secara daring dan tatap muka dihadiri oleh sejumlah politisi, Rabu 2 Desember 2020. Acara yang digelar secara virtual dan disiarkan oleh Front TV itu dihadiri politisi Partai Gerindra Fadli Zon dan Habiburahman, pendiri Partai Ummat Amien Rais, dan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
Sejumlah tokoh KAMI (Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia) juga tampak hadir yaitu Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Said Didu, Refly Harun dan Rocky Gerung. Fadli Zon yang memberikan sambutan secara virtual mengatakan bahwa revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq Shihab harus dari atas ke bawah, yaitu para pemimpin yang memberi contoh.
Sementara Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia naik kelas menjadi bangsa kelas atas yaitu yang mensejahterakan dan mencerdaskan semua kalangan. “Inilah bangsa nation state, bermacam agama diakui,” katanya.
Dengan revolusi akhlak, kata mantan Panglima TNI ini, maka tidak ada kelas-kelas lagi. Sementara Habiburahman menyebutkan bahwa terjadinya kerumunan di mana-mana merupakan andil semua pihak. “Kita punya andil karena tidak ada edukasi maksimal,” katanya.
Di akhir acara, Rizieq Shihab meminta maaf kepada semua pihak karena sudah membuat kerumunan di sejumlah tempat. Dia juga berjanji tidak akan mengulangi lagi bahkan agenda safari keliling Indonesia sudah dibatalkan. Tak lupa dia mengajak yang hadir untuk menaati protokol kesehatan. “Menaati protokol kesehatan juga merupakan revolusi akhlak,” katanya di akhir acara, seraya berharap Indonesia menjadi negara yang bermartabat.
Acara Dialog Nasional ini merupakan pengganti “Reuni Akbar 212” yang rencananya akan dilaksanakan di Monas, Jakarta. Namun pemerintah provinsi DKI tidak memberi izin karena Covid-19 yang belum mereda. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 pagi itu berakhir pada pukul 12.00 dengan pembawa acar Haikal Hasan alias Babe Haikal, salah satu tokoh aksi 212.
Deklarator KAMI, Said Didu menghadiri dialog nasional bersama Habib Rizieq (HRS) dalam rangka reuni 212. Said Didu meminta para pemimpin Indonesia berhenti berbohong. Said Didu via zoom menghadiri acara dialog nasional 100 tokoh dan ulama dalam rangka reuni 212 yang digelar langsung dan virtual.
Selain Said Didu, ikut hadir Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Politisi PKS, Mardani Ali Sera, Rocky Gerung, Bachtiar Nasir, dan beberapa tokoh lainnya. Said Didu menyebut, apa yang disampaikan Habib Rizieq tentang Revolusi Ahlak sebenarnya sudah gamblang sekali dan mudah dipahami. “Ada beberapa hal memperbaiki negeri ini terkait Revolusi Ahlak. Pertama, berhentilah para peminpin berbohong,” tegasnya.
Kedua, kejujuran politisi harus bersatu untuk meruntuhkan oligarki kekuasaan. Sebab oligarki kekuasaan saat ini lebih berbahaya dari pada Corona. “Terakhir. Politik harus diperbaiki. Kita harus bersatu menghentikan dinasti kekuasaan yang sedang terjadi,” katanya lagi.
Sementara HRS dalam dialog live secara virtual menyebutkan, apa yang disampaikan habib, ulama dan tokoh dalam dialog hari ini telah mewakili aspirasi rakyat Indonesia. “Saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Hidayat Nur Wahid. Revolusi Ahlak harus mulai level pribadi atau perorangan, level keluarga dan level sistem atau negara,” kata Habib Rizieq dari studio 2 Front Tv.
Dikatakan, dialog semacam ini akan ditambah prekuensinya. Dan sangat perlu membangun dialog antara elemen bangsa dengan memajukan Indonesia. Dialog nasional ini bisa disaksikan di akun Twitter Front Pembela Islam (FPI) @DPPLIF_ID.
Tokoh reformasi, Amien Rais, turut hadir dalam Reuni 212 yang digelar virtual dihadiri sejumlah ulama dan tokoh termasuk Habib Rizieq. Dalam paparan singkatnya, Amien menyebut fenomena masyarakat menyambut Rizieq karena ada kezaliman.
“Saya ingin mengoreksi atau memperbaiki Pak Jusuf Kalla mengatakan mengapa ketika Habib Rizieq yang kita cintai ini datang dari Saudi Arabia sambutanya luar biasa. Kata Pak JK, karena ada kekosongan kepemimpinan,. Menurut saya lebih tepat saya katakan karena ada kezaliman,” ucap Amien Rais.
Dalam forum itu, meski sebagian besar hadir virtual termasuk puluhan ribu yang menyaksikan di Youtube, namun acara inti digelar di ruangan dihadiri beberapa orang dengan protokol kesehatan. Di antaranya Rocky Gerung, Mardani Ali Sera, Yusuf Martak, Slamet Maarif, Refly Harun, dan lainnya. Sementara virtual hadir Gatot Nurmantyo, Hidayat Nur Wahid, dan lainnya. “Saya sekalipun sudah agak tua, tapi insyaallah Habib, kita akan bergandengan tangan untuk melenyapkan kezaliman dan tegakkan keadilan.” kata Amien Rais
Eks Ketua MPR itu menyebut Habib Rizieq sebagai sosok yang berani dan dibutuhkan. Dia pernah bertanya pada orang dekat soal kebiasaan Habib Rizieq. Kepada Amien, disebutkan Rizieq beribadah umumnya umat Islam, namun memiliki keberanian. “Jadi ketika jarang orang berani, ketika Habib kita berani, maka akan menyetrum, ada electrical wave umat Islam di Indonesia bahkan di luar negeri berbondong dukung perjuangan beliau,” tutupnya.
Jangan Benturkan Pancasila dan Islam
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta agar tak ada pihak yang membenturkan Pancasila dan Islam. Ia mengatakan Pancasila yang dirumuskan para pendiri bangsa, baik dari kalangan Islam, nasionalis, maupun tokoh-tokoh agama lain, adalah suatu konsensus nasional.
“Tidak salah kalau kita gaungkan Pancasila itu warisan ulama, jadi jangan dibentur-benturkan Pancasila dan Islam,” kata Rizieq dalam acara Dialog Nasional 212 yang disiarkan akun Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember 2020.
Acara dialog ini mengusung tema “Revolusi Akhlak: Solusi untuk Indonesia yang Bermartabat”. Rizieq menyerukan Revolusi Akhlak seusai kembali ke Indonesia setelah tiga tahun bermukim di Mekah, Arab Saudi.
Rizieq mengatakan Pancasila memuat spirit akhlak seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa, kata dia, memberikan motivasi bahwa nilai-nilai luhur tersebut menjadi dasar melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemudian sila kedua tentang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Menurut Rizieq, nilai-nilai kemanusiaan, adil, dan adab juga merupakan akhlak. Begitu pula sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Rizieq mengatakan hanya orang berakhlak yang bersatu. “Mereka yang ingin memecah belah bangsa, yang memecah persatuan adalah mereka yang tidak berakhlak,” ujar dia.
Rizieq mengatakan sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan Perwakilan juga merupakan spirit akhlak. Dia berujar sila ini menuntut rakyat untuk patuh pada pimpinan serta menuntut pimpinan untuk memiliki hikmat dan kebijaksanaan. “Kalau tidak hikmat, tidak bijak, maka tidak punya spirit akhlak,” kata Rizieq.
Bukan cuma itu, Rizieq mengatakan permusyawaratan perwakilan juga intisari akhlak. Ia mengatakan musyawarah mufakat juga salah satu ajaran Islam. “Jadi tidak betul jika ada yang ingin mengadu-adu agama dan Pancasila. Yang mengadu agama dan Pancasila mereka tidak berakhlak,” ujar dia.
Rizieq mengatakan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia pun menunjukkan akhlak. Ia mengatakan yang tidak berakhlak adalah jika memiskinkan rakyat. Rizieq mengatakan Pancasila adalah dasar negara. Ia mengaku tak setuju jika Pancasila disebut sebagai pilar negara. “Karena itu menurunkan derajat Pancasila itu sendiri,” kata dia.
Dialog Nasional 212 ini merupakan acara reuni 212, gerakan demonstrasi yang dimulai 2 Desember 2016. Gerakan tersebut menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok–Gubernur DKI Jakarta ketika itu–dihukum karena dianggap menista agama. (Red)
Tinggalkan Balasan