Gubernur Lampung Resmikan GSG Kota Metro Yang Dibangun Dengan APDB Rp47 Miliar Wartawan Dilarang Liputan?

Kota Metro (SL)-Meski bermasalah dan belum 100 persen rampung, Gedung Serba Guna (GSG) Bumi Sai Wawai Kota Metro memakan anggaran Rp47 miliar akhirnya diresmikan. Peresmian GSG dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Sabtu 05 Desember 2020. Ironisnya wartawan di larang meliput acara peresmian tersebut.

Gubernur mengatakan selamat dan terima kasih atas diundangnya Pemerintah Provinsi dalam peresmian GSABSW. “Dalam kesempatan ini atas nama Provinsi Lampung saya mengucapkan selamat telah diresmikan gedung ini yang tercipta atas kerja sama pemikiran bersama antara Pemerintah dan DPRD yang menurut saya ini sangat bagus dan luar biasa sehingga dapat berguna bagi masyarakat,” kata Arinal.

Walikota Metro Achmad Pairin dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemberian nama Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai bermakna Sebagai gedung pertemuan besar bagi masyarakat di bumi sai wawai ini, serta sebagai wujud pelestarian budaya Lampung di Kota Metro.

Menurut Pairin luas Total bangunan yakni 5.335 M² yang terdiri lantai bassement seluas 2.310 M², lantai satu 2.600 M² dan lantai dua seluas 425 M² yang terdiri pada lahan seluas 6.200 M². Adapun pembangunan telah menghabiskan biaya sebesar Rp47 M dengan rincian anggaran tahap satu Rp26 M, anggaran tahan dua Rp16 M dan anggaran tahap ketiga sebesar Rp5 M. “Kami berharap gedung ini dapat memberikan manfaat yang bagi masyarakat Kota Metro dan dapat menjadi salah satu ciri khas kota yang membanggakan,” ucapnya.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian serta pemotongan pita. Tampak hadir Wakil Walikota Metro, Forkopimda, Ketua dan Anggota DPRD, Para Calon Walikota periode 2021-2026, Pj. Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD se-Kota Metro, Para Pimpinan Instansi dan Perbankan Kota Metro.

Sebelumnya Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sri Mulyani mengatakan, pembangunan ini merupakan proyek tambahan dari pembangunan 2019 yang mulanya hanya gedung saja. Saat ini pengerjaannya hanya interior dan pagar. “Pengerjaan ini merupakan tambahan dari yang sebelumnya. Kurang lebih kita sudah 75 persen untuk keseluruhan ini targetnya awal Desember sudah launching. Rencananya akan diresmikan oleh pak Wali,” kata dia.

Dia menambahkan, pada GSG Bumi Sai Wawai ini terdapat empat gedung yang dapat menampung empat pertemuan sekaligus. “Pada gedung ini bisa mencapai empat ruangan yang bisa dimaksimalkan untuk empat pertemuan. Untuk ruang utama atau ballroom yang bisa menampung sekitar 1.000 sampai 1.500 orang ukuran ruangan 60×25 m²,” tambahnya.

Pembangunan gedung GSG Bumi Sai Wawai dari tahun 2018 sudah mengundang tim independen Unila dan pendampingan dari Kejaksaan Negeri untuk memeriksa kelayakan hasil pembangunan terutama pada strukturnya.

Yani menjelaskan, pada proyek tambahan ini sudah masuk dalam proses finishing. Pada tahun 2019 proses finishing 16 miliar, untuk yang terakhir pada tahun 2020 pagar dan interior mencapai 5 miliar. Sementara pada tahap awal lalu telah memakan anggaran Rp. 26 miliar untuk pembangunan gedung dua lantai, basement, lantai dua ballroom, dan lantai foodcourt

“Untuk anggaran 2020 itu Rp.5 miliar dan di tahun 2019 itu Rp.16 miliar, jadi kurang lebih sudah Rp.21 miliar. Kalau di tahun 2018 itu hanya pada saat pembangunan gedung saja belum finishing atau strukturnya sendiri, pada Basemen GSG Bumi Sai Wawai dapat menampung 104 mobil,” ujarnya.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang signifikan, pada awal pembangunan, Dinas PUTR mengadakan pertemuan setiap seminggu sekali dan untuk mengontrol progresnya. Pada saat finishing pengontrolannya kini dua minggu sekali, karena memang hanya pekerjaan interior dan pagar. Dengan diresmikannya GSG Bumi Sai Wawai dapat menjadi pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Metro. (Tama/Robi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *