Lampung Selatan (SL)-Tabung Pabrik pengolahan pertambangan dan pengolahan batu marmer dan granit PT Bangun Lampung Jaya (BLJ), di Dusun Sumber Sari, Desa Mandah Kecamatan Natar belum lama ini dikabarkan meledak. Tiga karyawan meninggal dunia dan dua orang karyawan lainnya kritis.
Informasi yang diterima wartawan menyebutkan tabung kimia meledak sekitar Desember 2020 atau kurang lebih sebulan sebelumnya. Namun perusahaan berhasil menutup kabar itu hingga tidak muncul ke publik. Sebelum kejadian itu sejumlah warga sekitar di pabrik beberapa kali protes dan sempat melakukan unjuk rasa terkait dampak terhadap lingkungan atas aktivitas perusahaan yang dikabarkan menggunakan bahan kimia.
“Sempat demo, tapi salah seorang dari pihak security mengancam warga dengan senjata tajam. Oleh warga tersebut dilaporkan ke pihak yang berwajib setempat namun belum ada tindakan,” ungkap sumber wartawan, dilangsir lampungraya.com, Sabtu 16 Januari 2020.
Menurut Sumbet itu kekhawatiran warga bukan tak beralasan. Buktinya, tabung pengolahan hasil bahan tambang dengan sejumlah bahan kimia tersebut meledak saat beroperasi dan memakan korban
“Beberapa karyawan mengaku sengaja tidak pernah masuk kerja dalam beberapa minggu ini, karena menyadari pabrik tersebut berbahaya bagi karyawan pekerja. Alhasil, kekhawatiran itu terbukti. 5 orang karyawan jadi korban. 3 diantaranya meninggal dunia,” ujarnya.
Sekretaris Desa Mandah, Yuldi Ismail saat dihubungi mengaku tidak mengetahui insiden itu terjadi di pabrik tersebut. “Saya bener bener baru tau kalau ada insiden di PT,” ujar Yuldi singkat.
Terpisah, Camat Natar Eko Irawan membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskan Eko, dari hasil koordinasi dengan pihak terkait masalah tersebut sudah ditangani oleh pihak yang berwenang.
“Informasinya, itu perusahaan yang mengolah tanah, kejadian saat pemasakan tanah, tabung atau wadah untuk masak yang dari fiber pecah lalu tumpah mengenai pekerja. Saat ini di lokasi kejadian sudah dipasang police line (Garis Polisi),” ungkap mantan Camat Sidomulyo ini.
Sementara, Bimo dari PT BLJ dihubungi melalui nomor (0721) 486*** mengaku tidak tahu persis masalah insiden di pabrik. “Saya dari bagian Umum. Hari ini bagian yang berwenang memberikan keterangan sedang tidak berada di tempat. Silahkqn Senin, anda telpon lagi,” katanya. (lmr/Red)
Tinggalkan Balasan