Sono Pembuat Gula Merah Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19 Dengan Harga Anjlog

Tanggamus (SL)-Dampak Pandemi Covid-19 sangat terasa bagi masyarakat, begitupun yang dirasakan oleh Keluarga Sono, seorang Petani gula merah asal Pekon Sridadi kecamatan Wonosobo yang mengalami penjualan menurun. Sono rutin menggeluti profesi sebagai pembuat gula merah sudah 10 tahun.

Sono dalam keseharian nya setelah menunaikan ibadah sholat subuh berangkat ke kebun yang jarak nya sekitar 3 kilo Meter dari rumahnya dengan mengedarai sepeda motor untuk mengambil air nira kelapa yang merupakan bahan baku pembuatan gula merahnya. Setiap harinya, saat fajar tiba, bapak dari tiga anak ini harus memanjat pohon Kelapa sebanyak 50 batang untuk di ambil air niranya sebagai bahan baku gula merah.

Dari 50 pohon Kelapa itu, Sono bisa membawa 2 derigen ukuran 30 liter di pagi hari, dan satu derigen 20 liter pada sore hari nya. Dari 80 Liter air nira tersebut Sono dan Isterinya mampu memproduksi gula merah sebanyak 15 hingga 17 Kilogram (KG). Jika di jual harga perkilogramnya 9.000 rupiah yang sebelumnya 12.000 rupiah.

Untuk memasak air nira hingga menjadi gula merah membutuhkan kisaran 6 hingga 7 jam dengan 1 meter kubik kayu bakar. Dari hasil rata-rata 150 Ribu perhari, Sono pun masih harus mengeluarkan satu juta untuk sewa pohon kelapa, dan 500ribu untuk beli kayu bakar nya. Dari penghasilan itu kebutuhan keluarga bisa ia penuhi dan dapat menyisihkan 50 Ribu untuk di simpan.

“Pohon kelapa yang di panjat 50 batang dan rata-rata jadi gula merah setiap hari nya 15 sampai 17 kilogram. Gula merah yang jadi kita jual ke pengepul kadang 7000 rupiah kalau naik 9000 rupiah Ribu yang sebelumnya 12.000 rupiah. Dari hasil itulah kita sisihkan untuk sewa pohon kelapa satu juta untuk satu bulan, dan beli kayu bakar 500 ribu, sisanya buat kebutuhan keluarga sehari-hari,” pungkasnya.

Walaupun di masa pandemi Covid-19 dengan meroketnya harga kebutuhan hidup, Sono tetap semangat dan optimis dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai petani gula merah, walaupun selama ini dia belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah baik BLT ,BST, UMKM dan bantuan lainnya. (Hardi).

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *