Aksi Koboi Polisi di Cafe IPW Desak Copot Kapolres Metro Jakarta Barat

Jakarta (SL)-Tragedi berdarah disebuah kafe di kawasan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, pada Kamis, 24 Februari sekira pukul 04.30 WIB, yang menewaskan tiga orang termasuk satu anggota Kostrad mendapat kecaman dari Indonesia Police Watch (IPW). Aksi brutal yang diduga dilakukan polisi koboi Itu menjadi preseden buruk Polri.

Ketua IPW  Neta S Pane menilai Jakarta semakin tidak aman dan mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya.

“Ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat harus dicopot. Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah dia membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00, padahal saat ini tengah pandemi COVID-19. Kedua, Kapolres kurang memperhatikan perilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya,” kata Pane melalui keteranagn tertulis kepada sinarlampung.co, Kamis pagi.

Perlu dietahui, aksi penembakan yang diduga dilakukan oknum Polisi mengakibatkan 3 orang tewas dan 1 luka itu terjadi Kamis (25/02), sekira pukul 04.30 WIB di RM Kafe Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Pelaku diduga berinisial CS anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat.

Aksi brutal ini berawal, saat pelaku datang sekira pukl 02.00 WIB bersama temannya dan langsung memesan minuman. Karena kafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp3.335.000. Namun oknum tersebut tidak mau membayar.

Salah seorang korban tewas yang juga keamanan kafe menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian. Kemudian pelaku keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan di jemput temannya dengan menggunakan mobil. Namun saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Kalideres Jakarta Barat.

“Aksi brutal polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab kasus tembak mati enam laskar FPI di Km 50 tol Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng,” kata Pane. (RED)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *