Tanggamus (SL)-Windi anak perempuan berusia 10 tahun warga pekon Pungkut, kecamatan Pugung, kabupaten Tanggamus hanya bisa terbaring dan melupakan masa bermain nya seperti anak-anak seusianya Karena kondisi Windi mengalami kelainan saraf sejak lahir.
Windi merupakan buah hati dari pasangan Badriawan (32) yeng berprofesi sebagai tukang cukur dan Susanti (29) yang kini telah bercerai dan kini diasuh oleh kakek Madrani (60) dan Salimah (55) neneknya.
” Ya beginilah keadaanya pak tiap hari hanya terbaring tidak bisa melakukan apa-apa,” tutur Salimah, Saat media berkunjung ke rumah Windi, Jumat 5 Maret 2021.
Sembari menunggui Windi tidur nenek Salimah menceritakan kronologis keberadaan keluarga anaknya.
“10 tahun yang lalu pada saat Windi umur bapak ibunya cerai dan dibawa bapaknya kerumah ini, karena alasan ibunya mau kerja ke Jakarta, awalnya pernah menengok Windi dan membawa ke rumah orang tuanya, setelah menikah dan punya anak lagi adik Windi jarang kesini lagi,” cerita Salimah.
Badriawan bekerja sebagai tukang cukur di Bandar lampung sebulan sekali pulang menengok Windi dan memberi uang Belanja.
Keluarga Madrani sudah mendapatkan PKH dan BPNT tetapi karena kondisi Windi membuatnya dan keluarga tidak mampu membawa berobat ketempat yang lebih baik.
“Karena cuma tani pak saya hanya mampu membawa Windi ke puskesmas dan urut, dulu sekali saya bawa ke dokter anak katanya Windi ada kelainan saraf,” kata Madrani.
Pada kesempatan itu Yusup sekdes setempat sudah sering kali mengusulkan bantuan ke dinas sosial tetapi tak kunjung direalisasi.
“Pihak Pekon sudah berupaya memberikan bantuan dan santunan bahkan kami setiap tahun mengajukan proposal untuk penyandang disabilitas tetapi belum mendapat respon positif sampai detik ini.” Terang Yusup.
Saat ditemui di kantornya Drs Hardasyah MM camat kecamatan Pugung dirinya kurang memahami tetapi selama ini pihak kecamatan sudah memberi arahan dan petunjuk supaya Windi mendapatkan bantuan dari dinas terkait.
Saat dihubungi melalui sambungan seluler anggota DPRD Tanggamus dari fraksi Golkar Heri Ermawan, dirinya siap memfasilitasi ke pihak terkait mengupayakan agar segera mendapat bantuan dan segera di tangani masalah kesehatannya.
“Saya masih di luar kota dan baru tahu ada warga saya yang menyandang disabilitas karena selama ini tidak ada yang laporan atau memberitahu, untuk keluhan yang di utarakan keluarga ananda Windi saya siap memfasilitasi kepada dinas-dinas terkait, sekali lagi maaf karena belum bisa menjenguk ananda Windi karena masih dinas,” terang Heri.
Dengan adanya pemberitaan ini Madrani berharap kepada pemerintah daerah dan para dermawan supaya dapat membatu meningankan pengobatan Windi.
“Saya mohon kepada Bupati dan dinas terkait sekiranya ada usulan dari Pekon Pungkut mbok ya ditanggapi dan kepada dermawan yang kiranya bisa membantu kesembuhan Windi kami sangat berterimakasih.” tutupnya
Sampai berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi dari pihak dinas sosial dan keluarga belum pernah mendapat bantuan dari dinas sosial khususnya untuk Windi. (Wisnu)
Tinggalkan Balasan