Yogyakarta (SL)-Latihan Kepemimpinan Managemen Mahasiswa (LKMM) Dasar menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Mengembangkan Karakter Generasi Muda Yang Tangguh, Beradab, dan Berjiwa Sosial Di Masa Pandemi” Selasa 20 Maret 2021.
Kegiatan seminar nasional itu diikuti oleh beragam unsur, mulai dari pelajar SMA, mahasiswa, aktivis dan praktisi pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 270 peserta yang tergabung melalui platform zoom dan 300 peserta dari kanal Youtube Bimawa UAD.
Dalam keterangannya, Syawal sebagai ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini selain tugas dari bimawa untuk melatih leadership juga berfungsi untuk merespon kondisi aktual kekinian. “
Bagaimana kita ketahui bersama, tantangan kehidupan saat ini semakin berat. Banyak nilai-nilai karakter luhur yang tergradasi oleh kepentingan pragmatis baik di level elit maupun level generasi mudanya. Sebagai contoh beragam kasus korupsi, perundungan, perdebatan yang mengesampingkan perilaku etik masih dipertontonkan di ruang publik,” kata Syawal.
Kegiatan seminar itu sendiri menghadirkan dua nara sumber yang merupakan aktivis pergerakan. Narasumber pertama Dr. Hardi Santosa, M.Pd. sebelum menjadi akademisi beliau pernah di amanahkan sebagai presiden mahasiswa, tahun 2005-2006. Beliau juga sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pringsewu 2014-2015 dan Ketua Forum Pemuda Lintas Agama Kabupaten Pringsewu 2015-2019, dan saat ini sebagai Ketua Yayasan Darul Adab Profetika Pringsewu.
Sementara Narasumber Kedua, Abdul Fatir Kasim, yang juga Presiden BEM Universitas Hasanuddin Makassar periode 2019-2020.
Diskusi seminar nasional berjalan sangat dinamis. Masing-masing nara sumber memberikan pemantik materi yang menggairahkan nalar peserta untuk berfikir lebih kritis dalam menyikapi fenomena sosial di masyarakat.
Sebagaimana paparan Dr. Hardi Santosa, M.Pd. yang menegaskan bahwa generasi muda mesti mengambil peran strategis dalam arah perjalanan bangsa ini. Karena sejarah indonesia bahkan dunia adalah sejarah anak mudanya. Generasi muda mesti menuibukan dengan kebaikan, karena jika tidak maka akan disibukan dengan keburukan. Karakter akan terbentuk seiring dengan aktivitas dan kebiasaan yang dilakukan. Karakter dibentuk dalam proses panjang, untuk itu mesti ada spirit untuk menjaga idealisme, terus ikhtiar meningkatkan kualitas diri dan bernafas kan nilai-nilai integritas dalam dalam setiap aktivitas
Sementara itu, Fatir Kasim menyoroti cita-cita mewujudkan karakter yang telah jelas menjadi bagian pemerintah karena telah tertuang dalam nawa cita presiden. Karena era sekarang merupakan era digital, maka bijaklah menggunakan medsos , tegas Fatir. Kita jangan asal ingin viral saja, tanpa memperhatikan etika.
“Banyak ditemukan orang membuat sensasi dengan mengunggah video tidak etis bahkan amoral demi ketenaran. Padahal karakter kita di medsos akan abadi. Jejak digital tidak akan pernah hilang. Netizen sudah cukup cerdas. Untuk itu mari kita mermedia sosial dengan cerdas dan menunjukan karakter sebagai bangsa indonesia yang beradab fan berbudaya,” tegasnya.
Seminar yang berlangsung sekitar hampir 3 jam ini di buka dan ditutup oleh Kepala Bidang Kesejahteraan Mahasiswa UAD Yogyakarta, Caraka Putra Bakti, M.Pd.
Dalam sambutannya Caraka juga menyampaikan terimakasih kepada kedua pemateri yang sangat berkompeten, telah berkenaan membersamai peserta Latihan Kepemimpinan Managemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat Dasar sebagai sarana melatih diri. (Wagiman)
Tinggalkan Balasan