Jakarta (SL)-Kiblat politik Ummat Islam sejak dimulainya masa panjang perjuangan melawan kaum penjajah hingga Indonesia merdeka, sejatinya tidak pernah bergeser dari perjuangan melawan kezaliman dan ketidakadilan.
Namun belakangan ini, kiblat politik itu tak lagi secara tegak lurus menjadi arah perjuangan partai-partai politik yang selama ini mendulang suara Ummat Islam itu.
Menurut Prof. DR M. Amien Rais, MA yang merupakan bapak Reformasi Indonesia, dari pemilu ke pemilu, boleh dikata suara Ummat hanya menjadi lahan tambang yang habis manis sepah dibuang.
Dalam berbagai kebijakan rezim berkuasa, kepentingan Ummat justeru terasa sering terabaikan.
Amien mengatakan, contoh buruk dan sedang berlangsung secara kasat mata adalah merebaknya perlakuan hukum yang tidak adil dan makin brutalnya stigmatisasi radikal terhadap sejumlah da’i dan ulama, yang nyata sangat melukai perasaan Ummat,” kata Amien.
“Alhamdulillah, di tengah panggung politik yang makin remang dan terus menggulita, Partai Ummat hadir menghentak dengan tagline terang benderang,” tambahnya.
Diharapkan, Partai Ummat menjadi partai besar yang kokoh melangkah di jalan juangnya dan selalu tegak lurus ke arah kiblat politik Ummat itu. (Wagiman)
Tinggalkan Balasan