Polsek Wonosobo Imbau Anak-anak tak Main Meriam Bambu

Tanggamus (SL)-Polsek Wonosobo bergerak cepat dengan mengerahkan Babinkamtibmas untuk melakukan imbauan pelarangan kepada anak-anak untuk tidak bermain petasan terutama meriam bambu, agar tak kembali memakan korban jiwa, Kamis 21 April 2021.

Sebelumnya mainan petasan meriam bambu telah menelan membuat Aditya Mahesa (7) meninggal dunia akibat terbakar karena letusan meriyam bambu.

Dalam keterangannya kepada sinarlampung.co, Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko menjelaskan, kegiatan tersebut di lakukan atas perintah Kapolres Tanggamus untuk mengerahkan babinkamtibmas melakukan himbauan pelarangan mainan petasan terutama meriam bambu.Dalam kegiatan tersebut di amankan 2 unit mainan meriam bambu  yang sedang di mainkan anak-anak di pekon bandar suka bumi kecamatan BNS, dan kepada anak-anak tersebut di beri himbauan agar tidak lagi mainan petasan dan meriam bambu.

“Atas perintah Kapolres Tanggamus kami kerahkan anggota kami babinkamtibmas untuk melakukan himbauan pelarangan mainan petasan terutama meriam bambu kepada orang tua maupun anak-anak.” Jelasnya.
Dan dalam kegiatan tersebut anggota kami Bripka Andri Saputra dapat di amankan 2 unit mainan petasan meriam bambu yang sedang di mainkan anak-anak di pekon bandar suka bumi BNS.” Tandasnya

Lanjutnya, kepada anak-anak tersebut kami berikan himbauan agar tidak lagi mainan petasan terutama meriam bambu karena sangat berbahaya. Dan kegiatan ini akan terus kami lakukan dan menyarankan kepada orang tua kami himbau agar memperhatikan dan melarang anaknya untuk tidak bermain petasan terutama meriam bambu karena sangat berbahaya.”Pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Aditya Mahesa bocah berusia 7 tahun yang masih duduk di bangku kelas satu SD  dari pekon Soponyono kecamatan wonosobo harus meregang nyawa karena terbakar akibat letusan mainan petasan meriam bambu (19/4/21).

Saat Khoirudin bersama mekanik bernama Giri sedang membenahi sepeda motor, kemudian korban diajak bermain oleh anak keponakannya untuk bermain meriam bambu atau biasa disebut long.

Saat bermain meriam bambu berisi minyak tanah, meriam bambu tersebut  terpental setelah meledak dan tumpah hingga mengenai tubuh korban, lalu api menyambar mengakibatkan korban terbakar dengan luka bakar yang cukup serius.

Korban Aditya Mahendra sebelumnya sempat dibawa ke RS Panti Secanti Gisting untuk mendapatkan perawatan namun diberi obat kemudian korban kembali dibawa pulang ke rumah orang tua angkatnya di Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus dan akhirnya meninggal. (Hardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *