Tulang Bawang Barat (SL)-Oknum Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Tulang Bawang Barat, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Bunga (12), anak sahabatnya. Aksi 25 Maret 2021 lalu itu sempat dipergoki ibunya yang baru pulang dari rumah tetangganya.
AT, Ibu korban menceritakan 25 Maret 20201, dirinya baru pulang dari membantu tetangga yang hendak melaksanakan hajatan. Diakaget melihat anaknya dilecehkan oleh A di kediamannya. “Kejadian itu tanggal 25 maret, saya lagi rewang di tempat tetangga, sedangkan suami lagi keluar, di rumah posisi sepi,” kata ATm Selasa 20 April 2021 lalu.
“Saya memang agak merasa gelisah waktu masih rewang. Jadi saya pulang, sesampainya di rumah saya melihat A lagi meraba-raba anak saya. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, karena A ini melihat saya dia langsung pulang buru-buru dan saya tanya sama A, dia bilang mencari suami saya,” lanjutnya.
Setelah A pergi, dirinya mengintrogasi anaknya. Namun, anaknya menangis dan mengakui bahwa dirinya telah dilecehkan oleh A. “Saya tanya sama anak saya kamu diapain tadi, dia jawab saya di raba-raba, saya bilang sama anak saya kenapa kamu diam saja?,” Ucap AT.
Menurut AT, anak bilang ke takut kalau mau menjerit, “Pas kejadian itu kakaknya ada di kamar tidur jadi nggak tahu, suasana rumah emang sepi gak tau bagaimana Aitu masuk,” ujarnya.
Setelah beberapa hari dari kejadian tersebut, dirinya dipanggil oleh RT setempat untuk mengklarifikasi persoalan tersebut. “Sudah pernah saya dipanggil pak RT, sebenarnya suami saya yang harus jalan (bertindak), cuma karena suami saya tidak mau maka saya yang jalan ke rumah A,” ungkapnya.
Sesampainya di rumah A, AT mengaku tidak bisa menahan emosi dan langsung memarahi A. “Saya ngomong gini, apa perasaan kamu apabila anak kamu diperlakukan seperti itu. A sempat tidak mengakui perbuatan itu terhadap anak saya, tapi setelah saya minta keterangannya A mengakui perbuatannya terhadap anak saya, dia ngomong khilaf,” tuturnya.
“Kemarin A dari rumah kami, dia minta maaf tapi saya masih tidak terima, anak saya psikologisnya terganggu sampai saat ini, pas ada polisi kemarin aja dia nagis ketakutan,” ucapnya.
Kakak korban juga mengatakan, dirinya tidak terima atas kejadian yang menimpa adiknya. Maka dirinya akan melakukan langkah sehingga A mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Saya tidak terima adik saya dilecehkan seperti itu, saya akan tuntut dia untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dia lakukan kepada adik saya, karena adik saya trauma sampai dia gak mau ngomong lihat orang asing pun takut,” kata kakak korban.
Terpisah, A Oknum Kepala KUA yang diduga pelaku pencabulan tersebut mengakui perbuatannya namun sudah berdamai. “Sudah selesai (damai). Sudah tidak ada permasalahan lagi, sudah ya jangan disebarkan,” singkatnya saat ditemui di depan Pasar Panaragan Jaya, Rabu 21 April 2021. (red/net/*)
Tinggalkan Balasan