Keluarga Protes RS Natar Medika Ibunya Komplikasi TB dan Pembekakan Jantung Meninggal Dijadikan Pasien Covid-19?

Lampung Selatan (SL)-Keluarga dari pasien Puji Laksana (62), Warga Haduyang Induk, Kecamatan Natar, protes kebijakan dokter di RS Medika Natar Lampung Selatan, yang menyatakan pasien meninggal pada Tangal 25 April 2021 dengan status covid-19. Padahal hasil swab negatif dengan antigen reaktif, tapi dokter menytaakan Covid-19, Keluarga sempat diberi pilihan dimakamkan secara umum, atau dengan covid-19.

Dokter menyatakan Covid-19

Keluarga memprotes karena merasa janggal dengan pihak RSUD yang tiba-tiba menyampaikan bahwa pasien positif terinfeksi Covid-19. Dan saat keluarga pasien mengklarifikasi kepada pihak Rumah Sakit, justru membantah adanya stetmen atau keterangan pasien positif covid-19.

“Kami tidak tidak memvonis bahwa pasien atas nama Puji Laksana (62) warga Haduyang ,meninggal akibat Positif Covid – 19. Kami hanya jelaskan sesuai hasil pemeriksaan dan test sesuai hasil test yang kami lakukan dan itu belum bisa di katakan positif Covid hanya saja baru indikasi saja ,dan dugaan,” kata salah satu pegawai .perawatan dan pelayanan medis RS Medika, Senin 26 April 2021.

“Mungkin ada pihak puskesmas atau instansi lain yang menyampaikan terlalu berlebihan akhirnya terjadi kurang miskomunikasi,” katanya.

Kejanggalan lain, keterangan pihak dokter yang bertanggung jawab atas dugaan pasien atas nama Puji yang di covid-kanitu tidak singkron. Dokter yang mengani alm Puji menjelaskan kepada pihak keluarga bahwa alm Puji 82% persen positif Covid-19. Bahkan ada oknum RS Medika Natar yang diduga menakut – nakuti saat menawarkan dua pilihan pemakaman dengan cara umum atau Covid – 19.

Pihak keluarga juga heran karena hasil rounset pasien tidak pernah di periksa saat pasien dirawat, hal itu mereka dengar dari percakapan petugas perawat yang menyebutkan bahwa hasil rounset milik orang tuanya belum pernah di baca oleh pihak dokter rumah sakit .

“Kami sangat kecewa atas pelayanan RS Medika Natar ,apalagi tanpa adanya pemeriksaan dan bukti – bukti yang ada Dokter F langsung memvonis orang tua kami positif Covid -19. Dengan enak nya dokter itu bilang positif Covid – 19 Hinga 98 persen kepada kami ,tapi kenapa tadi pihak RS sakit bilang tidak pernah menerangkan bahwa pasien positif Covid,” katanya.

Keluarga berharap dokter dan pihak rumah sakit memberikan kejelasan, dan meminta dokter yang mengkovidkan orang tunya minta maaf. “Saya berharap agar dokter yang menyatakan orang tua saya positif Covid bisa meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada warga,” katanya.

Karena keluarga terpukul. Hasil keluargakepada pasien negatif, hanya antigen yang reaktif. “Kami sangat terpukul sekali. Orang tua saya dari hasil test negatif hanya test anti gen reaktif tapi itu baru dugaan bukan positif. Dan riwayat orang tua saya dari dulu jarang keluar rumah atau kontak dengan orang luar hanya memang memiliki penyakit komplikasi TB dan pembengkakan jantung dan itu hasil rounsen rumah sakit bukan positif Covid,” katanya.

Sementara Dokter insial F yang coba dikonfirmasi hal tersebut menghindari wartawan. Kerabat dokter menyebut hal itu karena tidak ingin bertemu keluarga pasien, takut terjadi salah paham. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *