Bandar Lampung (SL)-Seorang balita berusia sekitar 4 tahun M Alfarenza Shakeel alias Rahel, warga Jalan Hayam Wuruk Gang Bukit 1 Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur dikabarkan hanyut terseret parit di sekitar Pasartugu, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Minggu 16 Mei 2021 sekitar pukul 13.00.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan saat hujan deras yang mengguyur Bandar Lampung Minggu siang tadi, Shakel atau Rahel terjatuh saat mengambil sebelah sandalnya yang hanyut, dan di terperosok terbawa arus drainase yang mengarah ke Pasar Tugu yang berjarak sekitar 500 meter.
Siang itu, Rahel bersama kakaknya bermain hujan-hujanan di sekitar kediamannya di Jalan Hayam Wuruk Gang Bukit 1 Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur. Kemudian sandal korban hilang dan korban berusaha mencari sandalnya yang hilang. Diduga karena terpeleset, korban masuk ke dalam saluran drainase dan terseret air.
Kakak korban kemudian menemui Ayahnya dan mengatakan jika adiknya sudah tidak ada. Dan menyebut jika adiknya hilang masuk drainase yang penuh dan deras selagi hujan. Warga juga menemukan sandal sang bocah di gang lainnya. “Mereka main hujan-hujanan. Tapi kemudian kakaknya ini bilang ke bapaknya kalau adiknya sudah nggak ada,” kata Atik kepada awak media. Diperkirakan korban terperosok di parit dekat Hotel Kurnia.
Saksi lain Suparman, tetangga korban mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada saat hujan deras dan situasi lokasi kejadian sedang sepi. “Hujan deras, besar, enggak ada yang lihat main, anak kakak beradik jatuh ke comberan, got itu. Warga teriak-teriak, hanyut-hanyut. Kayaknya terpeleset,” kata Suparman di lokasi.
Menurut Suparman, dia juga sempat turun ke dalam gorong-gorong berusaha mencari bocah itu, namun tidak membuahkan hasil, sehingga akhirnya Tim Basarnas datang. “Basarnas agak lama datang, sebelum mereka datang saya sudah turun ke bawah-bawah. Ini alirannya kalau enggak ke Graha ke Sinar,” kata Suparman.
Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung bersama anggota dari TNI dan Polri serta dibantu sejumlah warga melakukan pencarian korban. Petugas juga membongkar membongkar bagian atas beberapa gorong-gorong.
Basarnas Lampung mengerahkan 1 tim rescue yg dipimpin langsung oleh Kasie Operasi dan Siaga Basri untuk menuju lokasi kejadian melaksanakan pencarian dan pertolongan. Tiba di lokasi tim rescue langsung berkoordinasi dengan potensi SAR yang sudah berada di lokasi dan melaksanakan pencarian.
Kepala Basarnas Lampung Jumaril, menyatakan bahwa Basarnas bersama tim SAR Gabungan akan berusaha semaksimal mungkin agar korban hanyut tersebut segera ditemukan. “Kami kirimkan tim serta peralatan penyelamatan di air untuk memaksimalkan pencarian dan semoga korban segera ditemukan,” kata Jumaril.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, Syamsul Rahman, mengatakan pihaknya menerjunkan 85 personel yang terdiri dari personel BPBD, TNI/Polri, dan Dinas PU untuk menemukan korban hanyut terseret arus di gorong-gorong Pasar Tugu, itu.
Syamsul Rahman menjelaskan tim pencarian dibagi dalam 4 kelompok, ada yang menyusuri gorong-gorong TKP dan sungai. “Dari sini satu tim. Ada 2 sungai yang kita susuri karena siringnya pecah dua, sungai di dekat RS Graha Husada dan di bawah sini (Sinar),” kata Syamsul.
Tim pencarian korban telah melakukan penyisiran gorong-gorong hingga sejauh 120 meter dari lokasi kejadian. “Kesulitannya di sini kan banyak drainase tertutup oleh beton. Pencarian (dilakukan) sampai ketemu,” tegasnya.
Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana datang kelokasi kejadian, dan ikut memantau proses pencarian korban. Bunda Eva juga berkunjung ke rumah orang tua korban, dan coba menenangkan ibu korban yang terlihat masih syok dan terus menangis. Hingga berita ini dinaikan, petugas dan warga masih mencari korban. (Red)
Tinggalkan Balasan