Tak Tersentuh Biaya Perbaikan, SD MI Jamiatul Hidayah di Tanggamus Nyaris Roboh

Tanggamus (SL) – Permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah kurangnya sarana prasarana pendidikan terutama di daerah-daerah  terpencil. Hal ini menimbulkan kesenjangan dalam mutu pendidikan.

Seperti yang terjadi di SD MI Jamiatul Hidayah Pekon Dadimulyo Kabupaten Tanggamus yang hampir roboh termakan usia, Ruslan Sekretaris Disdik Kabupaten Tanggamus menanggapi terkait SD MI Jamiatul Hidayah di Pekon Dadimulyo Kecamatan Wonosobo  yang kondisinya memprihatinkan.

Pasalnya, diketahui tiga lokal kelas dari 6 lokal bangunan Sekolah Madrasah ini tidak layak pakai/huni, terlihat di beberapa titik pondasi yang amblas mengakibatkan dinding bangunan sekolah banyak yang retak, kayu di bagian atas yang lapuk karena termakan usia.

Lebih ironisnyalagi, sejak tahun 1969 hingga tahun 1975. Sekolah tersebut hingga sekarang, belum tersentuh biaya dari pemerintah untuk bangunan ataupun renovasi gedung.

“Saya ikut prihatin dengan kondisi sekolah itu saat ini, saya akan mencoba koordinasi sama Kementerian Agama (Kemenag) Tanggamus mencari jalan keluarnya, karena itu sebenarnya ranah Kemenag, bukan ranah Dinas Pendidikan. Tapi berdasarkan PP No 17 Tahun 2010, itu bukan hanya tugas pemerintah, atau pendidikan melainkan tugas kita semua,” ujar Ruslan.

Ruslan mengaku, bahwa dirinya juga tidak menginginkan ada satu anak yang tidak mengeyam pendidikan di Kabupaten Tanggamus, baik itu SD atau SMP.

“Oleh sebab itu, gimana caranya anak yang mengenyam pendidikan di Madrasah itu, mengeyam pendidikan yang layak, baik itu sarana dan prasarananya,” kata Ruslan.

Ruslan juga menghimbau kepada Kepala Sekolah (Kepsek) seluruh Kabupaten Tanggamus, agar dalam pengisian data Dapodik harus benar-benar sesuai dengan faktor keadaan sekolah itu.

Pihak sekolah harus jujur dalam mengisi data Dapodik, jangan isi datanya asal-asalan apalagi berbohong, jangan ada sekolah pada dasarnya itu jelek dikatakan bagus dalam mengisi data Dapodik karena mengejar Akreditasi.

“Sehingga waktunya meminta pembenahan untuk mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK), susah untuk terkaper, karena pengisian data di Dapodik tidak sesuai aspek kondisi sekolah itu sendiri,” tuturnya Ruslan.

Seperti diberitakan sebelumnya SD MI Jamiatul Hidayah Pekon Dadimulyo Kecamatan Wonosobo dibangun sejak tahun 1968/1975 untuk 3 lokal kelas 1, 2dan 3 hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah.

Kondisi yang sangat memprihatikan dimana terdapat beberapa titik dinding yang retak akibat amblasnya pandasi , ditambah kayu yang lapuk dan harus di sangga dengan seketan kelas yang menahan agar atap tidak rubuh. (Hardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *