Pelaksana Proyek Jalan Tegal Mukti-Tajab Bantah Asal Jadi Karena Bukan Proyek Pengaspalan

Bandar Lampung (SL)-Pelaksana Proyek peningkatan Jalan Poros Provinsi Lampung ruas jalan Tegal Mukti-Tajab, di Kabupaten Way Kanan Rp5,7 miliar membantah jika proyek tersebut dikerjakan asal jadi. Pasalnya proyek tersebut adalah memang bukan pengaspalan atau hotmik, akan tetapi baru tahap pertama untuk pondasi, atau hanya pekerjaan lapis pondasi Base A. Sementara untuk pengaspalan hotmik itu akan di laksanakan pada tahun ini, (2021,red).

BACA: Jalan Provinsi di Kampung Halaman Gubernur Lampung Rusak Berat, Ada Rehap Rp5,7 Miliar 2020 Dikerjakan Asal Jadi?

Atas nama pihak pelaksana kegiatan proyek itu, Sukirman menjelaskan bahwa memang benar kondisi jalan itu kini kembali rusak, itu akibat banyak armada debgan tonase melebihi hampir tiap hari melintasi jalan itu. “Ada armada melebihi tonase yang melintas tiap hari. Kami juga sedang melakukan perbaikan, dan kondisi memang rusak,” kata Sukirman, kepada sinarlampung.co, Selasa 9 Juni 2021 malam.

Menurut Sukirman, yang perlu diketahui bahwa proyek tersebut memang hanya untuk Pekerjaan Lapisan Atas ATB (Wearing Coarse). “Jadi memang baru lapisan atas untuk pondasi. Aspal hotmik sepanjutnya, mungkin tahun ini,” katanya.

Dan kondisi tersebut, lanjut Sukirman, di perparah dengan lalulintas kendaraan truk dengan muatan melebihi tonase. “Yang memperparah itu truk truk yang melintas tiap hari di jalan itu,” tegasnya.

Sukirman menjelaskan dalam pekerjaan jalan ada beberapa tahapan yang dilakukan, mulai dari Pemetaan yaitu pengukuran pada badan jalan agar bisa dikerjakan sesuai dengan yang telah diukur sebelumnya.

Kemudian pembersihan yaitu melakukan pembersihan pada bagian badan jalan, dikarenakan setiap jalan biasanya memiliki beragam kondisi yang mungkin sudah ditumbuhi rumput ataupun semak belukar atau mungkin jalan yang berlumpur, terkadang pada tahapan ini akan memakan waktu cukup lama.

Kemudian Pembentukan, yaitu melakukan pembentukan pada badan jalan, hal ini dilakukan agar bentuk, tinggi serta belokan jalan sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya.

Lalu pemadatan jalan, untuk proses ini dibutuhkan sebuah alat yang digunakan untuk proses pemadatan. Baru melakukan Pondasi pada bagiab bawah  dan atas. “Pada proses ini dibutuhkan material berupa batu yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadatan atau alat tandem. Untuk bagian atas dengan material Aspal yang telah dibuat. Baru adalah membuat proses pengaspalan jalan dengan Hotmix menggunakan material yang sesuai kesepakatan,” katanya. (RED)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *