Tanggamus (SL)-Budidaya tanaman Talas Bening mulai digandrungi para Petani di Wonosobo, kabupaten Tanggamus. Petani pepaya yang frustasi karena serangan hama dan penyakit pada tanamannya, kini mulai beralih ke tanaman Talas bening.
Secara ekonomi Talas Bening dinilai cukup menguntungkan, selain mudah perawatannya Talas Bening juga mudah di tanam dan tidak memerlukan pupuk dan biaya perawatan yang banyak. Di usia tiga bulanini mulai bisa di panen daun nya setiap 2 Minggu sekali hingga 2 sampai 3 tahun batang talas beneng bisa di panen.
Asep, selaku pengepul talas beneng di pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo mengaku sudah bermitra dengan sekitar 100 orang Petani. Menurutnya, kian hari kian bertambah permintaan petani untuk bermitra guna pasokan bibit talas bening.
“Kami sudah bermitra dengan petani lebih dari 100 orang, ada yang baru tanam ada juga yang sudah mulai panen daunnya,” jelasnya Rabu 09 Juni 2021.
“Daun Talas bening dari Petani yang bermitra dengan kami, kita hargai dengan seribu hingga dua ribu rupiah perkilonya, tergantung daun basah atau sudah kuning,” imbuhnya.
Sebagai pengepul, Asep menampung daun talas beneng basah dari petani Rp.1000 hingga Rp.2000 per kilo gram nya.
Dengan 6 orang karyawannya Asep mengolah daun talas beneng menjadi tembakau untuk di pasok di Bandar Lampung yang selanjutnya akan di ekspor ke beberapa bebera negara sebagai bahan kosmetik, obat-obatan dan rokok.
“Setiap harinya kami merajang daun talas beneng untuk di jemur hingga kadar air di bawah 10 persen, dan selanjutnya kami packing. Dua minggu sekali tembakau Talas Bening yang kering kami bawa ke Bandar Lampung,” tutupnya. (Hardi)
Tinggalkan Balasan