Webinar Literasi Digital Kabupaten Lampung Timur Beri Pencerahan tentang Cerdas Bermedsos Generasi Millenial

Lampung Timur (SL)-Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lampung Timur tentang “Cerdas Bermedsos Generasi Millenial” dan bertajuk makin produktif, gaul global, dan luas wawasan, Senin 21 Juni 2021.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen penggunaan media sosial secara bijak dan sukses dihadiri oleh pelajar dan masyarakat luas peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Inna Dinovita, S.TP Owner Saesha Cantika Indonesi), Niken Rizki Amalia, S.Gz, M.Si Owner Deenee Gallery, Garinca Reza Pahlevi, Si.Kom., MM Ketua KAHMI Lamtim, dan Jamaludin, M.Pd.I wakil kepala sekolah SMP BC Binakarya.

Untuk Pegiat media social yang juga mengikuti dalam kegiatan tersebut yaitu Joddy Caprinata Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya, beliau berpesan, “Gunakanlah Media sosial dengan bijaksana dan cerdaslah dalam memilih dan memilah informasi yang tersebar di media sosial”.

Pada Sesi pertama, Dinovita, S.TP (Owner Saesha Cantika Indonesia) menjelaskan bahwa media sosial adalah alat untuk kita melakukan komunikasi dan dapat memberikan timbal balik, untuk jenis-jenis dari media sosial yaitu proyek kolaborasi meliputi wikipedia, Twitter, blogspot, Wattpad Dan untuk media sharing nya yaitu WhatsApp, Instagram, facebook, dan telegram.

“Oleh karena itu aplikasi-aplikasi tersebut yang akan kita gunakan untuk berkomunikasi. Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk pembuatan aplikasi media sosial diantaranya permasalahan dari aplikasi itu sendiri, pendalaman lagi untuk pembuatan aplikasi, salurkan ide dan solusi untuk aplikasi, uji coba kepada customer, evaluasi dan kembangkan ulang aplikasi,” katanya.

Kemudian, pembicara kedua, Niken Rizki Amalia, S.Gz, M.Si (Owner Deenee Gallery) mengatakan bahwa Bermedsos yang sehat dan aman yaitu dengan memperhatikan hal seperti privacy checkup, security checkup, login approvals Dan trusted contact. Serta cara bagaimana membatasi anak menggunakan gawai, untuk itu pastikan bahwa anak benar-benar menggunakan aplikasi untuk belajar, mendaftar akun media sosial dengan nama mereka sendiri maka konten yang masuk akan menyesuaikan dengan usianya serta dampingi saat anak bermain gawai.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Garinca Reza Pahlevi, Si.Kom., MM (Ketua KAHMI Lam-Tim mengatakan bahwa dalam menggunakan teknologi informasi/sosial media, kita sebagai manusia yang melek teknologi dituntut untuk mengedepankan etika agar aktivitas yang kita lakukan dapat bermanfaat untuk orang lain paling tidak ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam etika bermedia sosial diantaranya penggunaan bahasa, menghargai orang lain, kontrol pada konten, preferensi bukan plagiat oleh sebab itu kita harus mengontrol apa yang kita posting.

Pembicara keempat, Jamaludin, M.Pd.I ( wakil kepala sekolah SMP BC Binakarya)menegaskan bahwa internet saat ini sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat era digital, dengan internet, sekat-sekat jarak dan waktu yang dulu menjadi kendala sekarang sudah mulai pudar seiring dengan pertumbuhan pengguna internet yang semakin bertambah, dewasa ini media sosial dipergunakan untuk melakukan dakwah. Pada dasarnya kita harus memilih dan memilah dakwah yang tersebar luas di media sosial.

Joddy Caprinata Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan media sosial adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Jangan sampai kita terhanyut didalamnya, posting lah hal-hal yang bagus saja dan batasi diri untuk memilih informasi yang tersebar di media sosial.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Giman, seorang pegawai swasta menanyakan mengapa kita harus memilih dan memilah informasi dakwah yang tersebar luas dimedia sosial? dan dijawab oleh Jamaludin, M.Pd.I, sumber dakwah merupakan hal yang terpenting untuk mengarahkan kepada kebaikan sehingga kita tidak bisa menjalankan ibadah seperti dakwah dengan leluasa di media sosial tentunya dengan sumber yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan ke 3 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Lampung Timur Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (Wagiman)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *