Soal Puluhan Miliar Anggaran Covid-19 Wartawan Lampung Selatan Boikot Liputan RSUD Bob Bazaar?

Lampung Selatan (SL)-Sejumlah wartawan Lampung Selatan melakukan boikot peliputan RSUD Bob Bazaar (RSBB) karena kecewa dengan sikap manajemen rumah sakit hanya menerima lima perwakilan Wartawan atas upaya klarifikasi terkait pemberitaan pengelolaan anggaran penanganan Covid-19 tahun anggaran 2020.

Para wartawan kemudian menanggalkan Id Car di halaman rumah sakit, sebagai bentuk protes. “Jika memang alasannya protokol kesehatan, kami minta ibu Direktur untuk turun kesini, di halaman kantor ini kan cukup luas. Kita bisa menjaga jarak, kalau masker sepertinya semua kawan-kawan pakai masker. Jadi tidak ada masalah,” ujar Doni, Jumat 18 Juni 2021.

“Gak bisa di wakil-wakilkan. Setiap Wartawan pasti berbeda sudut pandangnya, gaya tulisan wartawan punya ciri masing-masing. Kami bukan wartawan rilis,” timpal Farihan, salah seorang wartawan senior di Lampung Selatan

Kedatanganpara wartawan itu awalnya, untuk melakukan konfirmasi terkait pemberitaan pengelolaan anggaaran Covid-19 oleh RS milik Pemkab Lampung Selatan itu. Pasalnya, ada dugaan anggaran puluhan miliar tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.

Selain itu anggaran dalam pos BTT (Belanja Tidak Terduga) tersebut juga dianggap dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan tidak transparan, dengan tidak melibatkan masyarakat bahkan anggota DPRD setempat.

Beberapa anggaran yang janggal itu terjadi pada pos kegiatan pemberian Insentif Tenaga Kesehatan, Pengadaan Alkes, Pengadaan Bahan Habis Pakai, Suplemen Tenaga Kesehatan, Pembangunan Selasar dan Pagar serta besaran biaya penanganan Covid dalam 3 bulan pertama pandemi di 2020.

Bahkan sebelumnya, dalam hitungan tiga bulan, RSUD Bob Bazaar RSBB sudah menggunakan anggaran Rp10. 112.719.000 dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) APBD tahun anggaran 2020. Anggaran tersebut dengan judul kegiatan makanan dan minuman, alat kerja dan operasional tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19, Maret-Mei 2020 dengan anggaran Rp10,1 miliar itu telah dicairkan.

Sementara pada Maret-Mei 2020, RSBB baru menangani 2 pasien suspek Covid-19. Kedua pasien itu warga Desa Canti, Kecamatan Rajabasa dan warga Jalan Patriot, Kelurahan Wayurang Kecamatan Kalianda, yang saat peratawatan  mereka justru di kenakaan tarib biaya perawatan hingga pemusalaran. Yang kemudian di protes warga hingga DPRD, hingga RS mengembalikan uang tersebut.

Hal ini terungkap di dalam laporan rincian kegiatan bulanan dari pos anggaran BTT menggunakan tabel model 5.1.88 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp21.397.283.100 dan tingkat realisasi sebesar 92,72% atau senilai Rp19.838.671.107,48.Di dalam laporan tabel tersebut, total pengelolaan anggaran dalam pos BTT oleh RSUD Bob Bazaar (RSBB) hingga mencapai Rp13.490.806.000.

Dengan rincian anggaran kegiatan yakni, Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Maret sebesar Rp700.224.099.20.bKemudian, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan April sebesar Rp5.362.874.210.

Berlanjut, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Mei sebesar Rp4.049.621.688.73.Sehingganya, berjalan 3 bulan status pandemi Covid-19 RSBB telah menggunakan anggaran untuk penanganan virus Corona ini sebesar Rp10 M lebih. Dengan catatan beban kerja baru merawat 2 pasien suspek Covid.

Padahal, anggaran tersebut bersumber dari kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur yang harus terpaksa di ‘korbankan’ bergeser untuk penanganan Covid-19. Selanjutnya, di dalam laporan tabel itu untuk kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Juni terealisasi sebesar Rp820.460.764.

Lalu, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Juli dengan nilai sebesar Rp1.270.696.275.37.Terakhir, di dalam kegiatan Bantuan Intensif Tenaga Kesehatan bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September dilaporkan sebesar Rp1.286.931.818.18. Manajemen RSBB, baik direktur dr Mediana Aprilia maupun Kasubbag TU Muzni saat dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan, kompak memlihih bungkam. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *