Kabar Bripka Cornelius Siahaan Oknum Polisi Koboi di RM Cafe Kalideres Sudah di PTDH

Jakarta (SL)-Oknum anggota Polsek Kalideres, Polres Metro Jakarta Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Cornelius Siahaan, mengamuk dan menembak membabi buta dan menewaskan tiga karyawan RM Kafe, termasuk seorang anggota TNI Angkatan Darat Kostrad Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat, RM Kafe, di kawasan Cengkareng, Kamis 25 Februari 2021 pagi sekitar pukul 4.30, lalu kini dipecat dengan tidak hormat (PTDH) dari kepolisian .

Bripka Cornelius Siahaan mendatangi RM kafe di Cengkareng untuk mengonsumsi minuman beralkohol di kafe itu. Namun, saat akan membayar, ia justru cekcok dengan pegawai kafe. “Pukul 02.00, tersangka CS itu memang datang ke TKP, yang merupakan kafe, dan melakukan kegiatan minum-minum. Sekitar pukul 04.00, karena kafe memang sudah tutup. Pada saat melakukan pembayaran, terjadi percekcokan antara tersangka dengan pegawai daripada kafe itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri.

Bripka Cornelius mengamuk karena ditagih atas minuman yang dikonsumsinya sebesar Rp3.335.000. Cornelius tak mau membayar karena menilai tagihan itu terlalu mahal. Anggota TNI Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat, yang saat itu juga berada di lokasi kejadian mencoba menegur Cornelius. Namun percekcokan kembali terjadi antara Cornelos dan Riski Kardo Sinurat.

Saat itulah kemudian Bripka Cornelos mengeluarkan senjata api miliknya. Ia menembak empat korban yang berada di kafe secara bergantian. Tiga di antaranya tewas di tempat. Pihak kepolisian telah melakukan rekonstruksi penembakan yang dilakukan Bripka Cornelus, di Kafe RM (Raja Murah), Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin 29 Maret 2021. Rekonstruksi dimulai pada pukul 13.30 WIB lalu selesai pada 15.00 WIB.

Tersangka Bripka Cornelus dan saksi lainnya pun dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut. Bripka Cornelus mengenakan kaos oranye yang tertulis tahanan Polda Metro Jaya. Keluarga korban yang ditembak Bripka Cornelus juga turut hadir di lokasi menyaksikan rekonstruksi tersebut.

Jalan Outer Ring Road sesudah persimpangan Cengkareng sempat ditutup sementara karena rekontruksi tersebut.Akibatnya kemacetan di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Daan Mogot dan Jalan Outer Ring Road tidak dapat terhindarkan.

Rekontruksi berlangsung selama satu setengah jam. Usai rekonstruksi jalan kembali dibuka dan dapat dilintasi. Sejumlah anggota polisi baik dari Polisi Militer dan TNI berjaga di lokasi rekontruksi.

Sejumlah personil Sabhara yang menenteng senjata gas air mata juga dikerahkan di lokasi. Rekonstruksi berlangsung secara kondusif sampai selesai. Terlihat Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pold Ady Wibowo dan Dandim 0503/JB Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki hadir dalam rekonstruksi tersebut.

Dalam rekontrusi terungkap Bripka Cornelus sempat bicara kasar dan mencaci maki pelayan. Rekonstruksi ini juga disiarkan langsung melalui layar televisi yang disediakan khusus para tamu undangan. Terdapat seorang moderator yang membacakan susunan 51 adegan reka ulang tersebut.

Satu di antaranya adegan saat Bripka Cornelus sempat mencaci maki pelayan saat ditagih untuk membayar harga minuman keras, Rp3,335 juta. “Bripka Cornelus bilang ke pelayan itu, go*lok, gi*a, gw mabok beg*,” ucap moderator tersebut.

Sang pelayan perempuan berinisial I pun sempat menunggu Bripka Cornelus hingga sadar. Setelah sadar, Bripka Cornelus bersama I menuju ke meja kasir Kafe RM. Namun, Bripka Cornelus tak terima karena tagihannya dinilai besar. Dia pun mengeluarkan senjata api dari tas pinggangnya lalu mengarahkan ke pelayan Feri Saut Simanjuntak Waitres Bar Boy. Kemudian, anggota TNI Angkatan Darat (AD) Pratu Martinus berusaha melerainya.

Karena mabuk, tembakan pun dilepas oleh Bripka Cornelus sehingga mengenai Doran Markus Manik Kasir RM Kafe sampai terkapar dan tewas di tempat. Pelaku kemudian menembaki manajer Kafe RM, Hutafea. yang saat itu berupaya menenangkan situasi.

Pasca peritiwa itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) usai seorang anak buahnya menembak mati anggota TNI AD dan pegawai kafe di Jakarta Barat.

Telegram tersebut teregister dengan Nomor ST/396/II/HUK.7.1./2021 tertanggal 25 Februari 2021. Surat Telegram ditujukan untuk para Kapolda seluruh Indonesia. Isinya yakni arahan dalam menyikapi kasus penembakan tersebut.

Terutama agar tidak terulang kembali dan mencegah terjadinya perselisihan.”Iya betul, sebagai langkah antisipasi peristiwa serupa tak terjadi lagi, sekaligus untuk menjaga soliditas dengan TNI yang selama ini berjalan baik,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.

Ada lima instruksi Kapolri dalam surat telegram itu. Di antararanya, Sigit meminta Kapolda menindak tegas Bripka Cornelus, anggota Polri yang terlibat dalam kejadian tersebut dengan sanksi pemberhentikan tidak hormat dan proses pidana.

Listyo Sigit meminta Kapolda memperketat proses pinjam pakai senjata api dinas yang hanya diperuntukkan bagi anggota Polri yang memenuhi syarat dan tidak bermasalah.

Kapolda juga diminta memperkuat pengawasan dan pengendalian dalam penggunaannya. Kemudian, Sigit meminta peningkatan sinergitas antara Polri dan TNI melalui kegiatan operasional terpadu, keagamaan, olahraga bersama, kolaborasi giat sosial atau kemasyarakatan.

Instruksi keempat, Sigit memerintahkan para Kasatwil dan pengemban fungsi Propam untuk melaksanakan koordinasi dengan satuan TNI setempat dan Pom TNI. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan atau permasalahan antara anggota Polri dan TNI secara cepat, tepat, tuntas, dan berkeadilan.

Terakhir, Sigit menginstruksikan Kapolda agar melaporkan setiap upaya penanganan, pencegahan terhadap perselisihan dan keributan antara anggota Polri dan TNI. “Pada kesempatan pertama melaporkan setiap upaya-upaya penanganan dan pencegahan terhadap perselisihan dan keributan antara anggota Polri dan TNI yang telah dilaksanakan di masing-masing wilayahnya kepada Kapolri,” tulis telegram poin terakhir itu. (jun/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *