Tanggamus (SL)-Subirman (Jebir) tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Matanya terus berkaca-kaca. Mimpi kakek berusia 60 tahun itu untuk memiliki rumah yang layak huni segera terwujud.
Semenjak kecil Subirman (Jebir) tinggal di rumahnya yang bisa dibilang sudah tak layak huni, bersama enam orang anggota keluarganya, mereka hidup ala kadarnya sebagai buruh tani.
Warga Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo, kabupaten Tanggamus ini, mengaku tak bisa berbuat apa-apa ketika anak-anaknya beranjak dewasa. Subirman harus tinggal di sawah dengan bangunan rumah seadanya.
“Semenjak nikah sudah tinggal di sini, dari tahun 80an. Kondisi rumah kayak gini udah lama, tapi saya nggak punya uang buat betulinnya, ditambah setelah anak pertama saya menikah saya dan anak-anak yang lain harus pindah di gubuk area persawahan,” kata Subirman (Jebir), saat ditemui di rumahnya, Jum’at 8 Juli 2021.
Menurutnya hal ini dilakukan selain untuk mempermudah dalam mengawasi lahan sawah garapannya juga rumah pokok di tempati keluarga baru anak pertamanya.
Mimpi kakek berusia 60 tahun itu untuk memiliki rumah yang layak huni segera terwujud. Kini harapan Subirman (Jebir) dan keluarganya untuk tinggal di tempat yang layak bisa dirasakannya dalam waktu beberapa waktu ke depan.
Subirman (Jebir) mendapat bantuan renovasi rumah tidak layak huni dari program PUPR Bidang Perumahan kabupaten Tanggamus. “Alhamdulillah, terimakasih kepada ibu Bupati yang telah memberikan bantuan bedah rumah kepada keluarga kami, akhirnya saya dapat tinggal berdampingan dengan keluarga besar, yang selama 15 tahun berjauhan,” pungkasnya.
Progam bantuan bedah rumah di kabupaten Tanggamus melalui Dinas PUPR telah banyak di realisasikan, diakui masih banyak warga Tanggamus yang belum dapat menikmati dan mendapatkan bantuan bedah rumah.
“Ya memang program ini berjenjang, setiap tahunnya Pemda melalui Dinas PUPR dan kami harapkan warga yang belum mendapatkan bantuan ini untuk bersabar menunggu giliran,” tutur Ariyuda Kabid perumahan.
Tinggalkan Balasan