Syahrial dan Alan Rencanakan Pembunuhan Bos Dede Cell Gisting Dan Sempat Bercumbu Digubuk

Tanggamus (SL)-Dua pelaku, Syahrial Aswad (33) warga Desa Nabang Sari, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, dan Bakas Maulana (21) alias Alan warga Kecamatan Talang Padang merencanakan pembunuhan terhadap Bos Dede Cell Gisting, Dede Saputra (32), yang juga pasangan sesama jenis (gay,red). Mereka juga sempat bercumbu digubuk kebun pepaya milik warga di Dusun Kebumen, Pekon Banjar Agung, Kecamatan Pugung, Tanggamus, malam sebelum kejadian.

BACA: Keluarga Bos Dede Cell Gisting Apresiasi Polisi, Satu Pelaku Masih Kerabat Pensiunan Jenderal?

Korban (tengah) bersama kedua pelaku saat merayakan ulang tahun korban.

Syahrial, Alan, dan Dede Saputra, sebelumnya juga terlibat hubungan asmara. Pasalnya, sebelum Alan, Dede juga menjalin hubungan dengan Syahrial Aswad. Namun sejak Dede menikah, Syahrial menjalni hubungan dengan Alan, sementara Dede masih punya hati dengan Syahrial, tetapi juga akhirnya menjalin hubungan dengan Alan.

Alan mengakui merencanakan untuk menghabisi korban bersama Syahrial. Alan berdalih kesal karena kerap dibohongi korban terkait bayaran usai berhubungan badan. “Saya sakit hati karena sering dibohongin. Dede sering ingkar janji usai melakukan hubungan. Jadi saya bersama SA kemudian merencanakan pembunuhan,” kata Alan saat dihadirkan pada gelar perkara di Mapolres Tanggamus, Kamis 15 Juli 2021.

Menurut Alan, dia mengenal Dede Saputra pada tahun 2019, saat sering bermain olahraga futsal di Talangpadang. Dede sering nongkrong di lokasi tersebut karena pemilik futsal adalah rekan Dede. Lalu kemudian pada awal tahun 2020, Alan mengamh mulai intens berhubungan dengan Dede.

Dan saat ingin menukar HP,  Dede menolak ditambah uang dan mengajak Alan pacaran. Awalnya Alan mengaku menolak berpacaran dengan Dede, tapj karena selalu dijanjikan uang, hingga Alan akhirnya mau menerima Dede. “Saat mulai intens, pertama kali melakukan hubungan sejenis dan sering dilakukan di konter Dede Cell milik korban, selain itu sudah sering kali termasuk di rumahnya dan hotel,” kata Alan.

Malam itu, kata Alan, Dia yang menjemput Dede. Sementara Syahrial sudah bersembunyi di sekitar lokasi yang direncanakan, yakni sebuah gubuk di kebun pepaya milik warga di Dusun Kebumen, Pekon Banjar Agung, Kecamatan Pugung, Tanggamus.

Di gubuk itu, Alan dan Dede sempat melakukan hubungan sejenis. Usai melakukan hubungan, Alan tidak terima karena diberi bayaran Rp300 ribu, sementara sebelumnya dijanjikan diberi Rp500 ribu. Saat itulah, Alan langsung menikam korban. Kemudian Syahrial juga langsung keluar dari persembunyiannya dan membantu memukul kepala korban menggunakan batu.

Setelah diyakini korban tak lagi bergerak, Alan dan Suahrial memasukkan tubuh korban kedalam plastik yang sudah disediakan oleh Alan. Lalu mereka membawa jasad korban dengan menggunakan motor korban, dan membuang mayatnya ke penambungan air kebun waraga, tempat ditemukan mayat korban.

Keduanya lalu berpisah di Kuburan Sukaraja, Talang padang. Bakas membuang pisau dan baju korban ke sungai Sumanda. Lalu mengantar Syahrial ke arah Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Syahrial yang membawa kabur motor, ponsel, dan uang korban. Ponsel di jual di Kota Agung, di beli oleh salah satu anak petugas kesehatan yang terkenal di Kota Agung.

Pasca geger ditemukan mayat Dede Saputra, Tim Gabungan Tekab Polres Tanggamus dan Polsek Pugung, menangkap Syahrial dirumahnya, dan setelah dilakukan pengembangan Tim kembali menangkap Alan di wilayah Kecamatan Talang Padang.

“Kedua tersangka merupakan teman dekat korban. Kedua tersangka ditangkap hanya sehari setelah mayat korban ditemukan. Tersangka Syahrial ditangkap terlebih dahulu dirumahnya, dan setelah dilakukan pengembangan polisi kembali menangkap Alan,” kata Kasat Reskrim Polres Tanggamus Iptu Ramon Zamora, saat pres komfren di Polres Tanggamus, Kamis siang.

Saat Konfrensi Pers, Hanya Alan yang dihadirkan, karena Syahrial terkonfirasi reaktif covid-19 dari hasil swab antigen sebelum acara konfrensi Pers.

Ramon menjelaskan motif awal para pelaku mengakui merencanakan pembunuhan itu, dengan dalih pelaku dendam dan sakit hati karena korban selalu ingkar janji saat memberi uang usai melakukan hubungan sejenis.

“Pelaku Alan mengaku sakit hati, lalu menghubungi Syahrial. Alan menjemput korban, sementara Syahrial bersembunyi di sekitar lokasi yang direncanakan yaitu sebuah gubuk di kebun pepaya milik warga di Dusun Kebumen, Pekon Banjar Agung, Kecamatan Pugung,” katanya.

Dilokasi gubuk itu, Alan dan korban sempat melakukan hubungan badan (sejenis). Alan mengaku tidak terima karena diberi bayaran Rp300 ribu, sementara dijanjikan Rp500 ribu. “Saat itu Alan langsung menikam korban, dan disusul Syahrial keluar dari persembunyia dan membantu memukul kepala korban menggunakan batu,” ujar Ramon.

Kedua pelaku kemudian memasukkan tubuh korbam ke dalam plastik yang sudah disiapkan, lalu membuang jasad. Kedua lalu berpisah di Kuburan Sukaraja, Talang padang. Alan lalu membuang pisau dan baju korban ke sungai Sumanda. Dan mengawal Syahrial ke arah Kecamatan Natar, Lampung Selatan. “Motif lain,  setelah Dede menikah, Alan tidak pernah lagi mendapatkan uang dari korban,” jelas Ramon.

Ramon menambahkan darin hasil visum di RS Bhayangkara, tubuh korban ditemukan 24 luka tusukan di dada dan luka di kepala karena benda tumpul. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. Juga Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara,” katanya.

DIhadapan wartawan dan Polisi, Alan sempat mengakui kesalahannya, dan meminta maaf kepada keluarga Dede. Alan mengaku hilap. “Saya minta maaf kepada keluarga atas perbuatan saya, saya menyesal dan khilaf melakukan pembunuh,” Ucap.

Sementara Syahrial lebih banyak diam, saat melakukan persiapan tes swab. Syahrial hanya membenarkan jika dia dalam waktu deka  akan menikah pada Juli 2021 ini. Bahkan sebagian undangan sudah disebar.

Syahrial enggan menjawab saat ditanya soal hubungan sesama jenis dirinya dengan korban dan Alan selama ini. “Iya bulan ini mau nikah, sudah sebar undangan dikit. Saya kecewa enggak jadi nikah,”  katanya singkat. (Wisnu/Hardi/Jun)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *