Bandar Lampung (SL) – Tidak sampai 2 x 24 jam, Tim Cober, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung menangkap penyebar conten video hoax yang sempat viral menyebutkan telah terjadi kerusuhan di Pasar Terminal Kota Metro, Jum’at (18/07/2021).
Video yang sama juga beredar dan viral dengan menyebut beberapa lokasi pasar di Bandar Lampung. Padahal video tersebut adalah peritiwa kericuhan di Pasar Banda Aceh Mei 2021 lalu. Pelaku yang ditangkap adalah seorang oknum guru, Guntoro (55) warga Jalan Belida, Kelurahan Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro.
Kasatreskrim Polres Metro Ajun Kompol Andri Gustami mengungkapkan, seorang terduga dalang penyebaran video hoax viral tersebut ialah pria berusia 55 tahun yang diketahui merupakan seorang tenaga pendidik.
“Ya sudah diamankan tim Ditreskrimsus Polda Lampung, pelaku berinisial G warga Jalan Belida, Kelurahan Yosodadi, Metro Timur. Pelaku merupakan seorang guru dengan riwat pendidikan Diploma IV Sastra,” kata Andri Gustami kepada wartawan, Jumat (16/07/2021) malam.
Polda juga kemudian menyebarkan rekaman video berdurasi 1 menit 35 detik yang mempertontonkan tersangka Guntoro didampingi petugas Unit Siber, Ditreskrimsus Polda Lampung menyampaikan permohonan maaf.
“Assalamualaikum perkenalkan nama saya Guntoro pemilik akun Guntoro 21, terkait video kerusuhan yang terjadi di Terminal Metro Pusat pada tanggal 15 Juli 2021, pukul 22:00 WIB adalah video hoax. Untuk itu, warga seluruh Lampung khususnya warga Kota Metro dan sekitarnya, saya atas nama pribadi mohon maaf, serta berjanji tidak akan mengulangi kembali,” ucap Guntoro dalam rekaman video tersebut.
Belum diketahui motif oknum guru tersebut menyebarkan video kerusuhan itu. Petugas Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait hal itu, kasus tersebut kini ditangani Polda Lampung.
Video tersebut diunggah pertama kali oleh akun Facebook Guntoro 21 hingga viral di media sosial. Video itu sendiri merupakan kerusuhan yang terjadi di Pasar Kartini Peunayong Aceh pada 24 Mei 2021 lalu. (Red)
Tinggalkan Balasan