Bandar Lampung (SL) – Hingga Juli 2021, Layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Provinsi Lampung telah melelang 365 paket proyek dari pengajuan sekitar 18 organisasi perangkat daerah (OPD), dengan nilai total mencapai Rp700 Milyar. Data proyek dapaf dilihat secara online di website LPSE Lampung.
Kepala Biro LPSE Provinsi Lampung, Slamet Riyadi didampingi Kabag Pembinaan dan advokasi Biro Pengadaan barang dan jasa Provinsi Lampung, Wayan Purwana Jata, SP menyebutkan LPSE melakukan lelang berdasarkan pengajuan OPD. “Hingga saat ini, sudah 365 paket dengan nilai mencapai Rp700 miliar,” kata Slamet Riyadi.
Menurut Slamet, sesuai arahan Gubernur Lampung, prosrs lelang tetap berjalan meski dengan penerapan Work from home (WFH). “Sesuai arahan Gubernur Arinal, kita juga menerapkan kebijakan WFH, dengan presentase staf yang beraktivitas. Tidak semua staf pegawai masuk kerja melainkan hanya Kelompok kerja (POKJA) dan pejabat struktural yang sedang melakukan kegiatan operasional tahapan pengadaan barang dan jasa berupa pembuktian kelengkapan berkas bagi calon pemenang proyek,” kata Slamet.
Proses lelang dilakukan secara tranafarab. Termasuk pembuktian meliputi keaslian dan keabsahan dokumen-dokuken perusahan yang asli, dan berkas lainya, dan jika dinyatakan lengkap dan sesuai dengan awal pemasukan penawaran berikut berkas lainya yang sudah di upload sebelumnya, maka sudah dipastikan menjadi pemenang,
“Akan tetapi jika dinyatakan tidak sesuai maka dinyatakan gugur, dan penawaran lelang yang kedualah yang akan dijadikan calon pemenangnya, demikian juga apabila penawar hanya satu rekanan dinyatakan tidak memenuhi syarat, maka akan dilakukan tender ulang,” ujar Slamet.
Dari data Website LPSE Lampung, terdapat 53 paket proyek fisik yang tendernya akan ditutup pqda 19 Juli 2021. Sementara itu juga ada puluhan paket proyek belanja langsung yang akan ditutup hingga akhir Juli 2021. (Red)
Tinggalkan Balasan