Lampung Timur (SL) -Rangkaian webinar literasi digital di Kabupaten Lampung Timur mulai bergulir. Selasa, 27 Juli 2021 pukul 09.00-12.00, telah dilangsungkan webinar yang bertajuk mengedepankan etika berbahasa pada era digital.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang menyasar target segmen penggunaan media sosial secara bijak dan sukses di hadiri oleh pelajar dan masyarakat luas peserta daring ini, hadir dan narasumber yang memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya yakni Indra Samsie, S.Kom., M.Kom (Dosen dan Praktisi)
Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M (Akademisi Unitomo, Ketua Umum ICMI Muda Jatim)
Mursalin, S.Pd.,MM (Ketua DPD KNPI Kabupaten Lampung Timur)
H Muslih, S.H.I., M.H. (Ketua GP ANSOR Lampung Timur)
Untuk pegiat media sosial yang juga mengikuti dalam kegiatan tersebut @ranityanurlita (Penggiat Lingkungan)
Indra Samsie, S.Kom., M.Kom (Dosen dan Praktisi) selaku pemateri menjelaskan bahwa masyarakat digital yang berbudaya Indonesia adalah ciri khas dari pengguna media sosial di dunia maya yang dipengaruhi oleh pola pikir dengan mendistribusikan konten seperti; apakah konten yang disampaikan realitas?, apakah konten yang disampaikan memberikan inspirasi? Apakah konten yang disampaikan mengandung kebaikan? Apakah konten yang disampaikan informatif? Dan terus muncul pertanyaan apakah, sehingga kita perlu memberikan mereka pendidikan multikultural untuk membangun kekuatan bangsa. Tentunya dengan mengedepankan toleransi sehingga tidak adanya percekcokan. “Ayo gunakan bahasa yang baik dan benar agar tidak menyinggung karena bahasa adalah cerminan bangsa,” ajak Indra.
Penggunaan digital tidak sehat akan membuat perselisihan dan kerugian. Gunakanlah bahasa yang baik dan benar, hargai kekayaan intelektual, dan jangan terbujuk rayuan terorisme dan radikalisme. Untuk itu jauhi tindakan asusila, menggunakan media sosial secara wajar serta waspadai kejahatan cyber.
@ranityanurlita (Penggiat Lingkungan) mengatkan bahwa Indonesia semakin digemparkan dengan berita hoax.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari 14 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Lampung Timur. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (wagiman)
Tinggalkan Balasan