Bandar Lampung (SL) – Pemerintah Kota Bandar Lampung akan melakukan normalisasi aliran anak sungai yang ada di Kota Bandar Lampung. Mekipun mayoritas anak anak sungai itu kini beralih fungsi menjadi parit berisi sampah dan limbah rumah tangga.
Dan Pemda Kota Bandar Lampung mengklaim sudah melakukan normalisasi 15 sungai yang berada di Kota Bandar Lampung, dari total 20 sungai yang direncanakan untuk dikeruk sehingga diharap bisa mengurangi dampak banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan mengatakan, pada tahun anggaran 2021 ini Pemerintah Kota memfokuskan pada rencana normalisasi sungai.
“Ada 15 sungai yang sudah selesai dilaksanakan normalisasi dan satu sungai hanya perbaikan talud namun masih dalam proses pelaksanaan, yaitu sungai di TPU Karunia Sukabumi,” kata Iwan Gunawan Jumat, 30 Juli 2021.
Menurut Iwan, sungai yang dilakukan normalisasi juga perbaikan talud adalah sungai Way Awi di Kelurahan Jagabaya 2, Kecamatan Way Halim, Way Awi di Kelurahan Jagabaya 1, dan sungai di Gang Sekitu Jagabaya 1.
“Normalisasi sungai dan perbaikan talud berasal dari usulan warga melalui kelurahan dan kecamatan dalam Musrenbang sebelumnya,” katanya.
Lalu, lanjut Iwan ada 12 sungai yang hanya dilakukan normalisasi, yakni sungai di Jalan Putri Balau atau jembatan Kedamaian, sungai di jalan Gajah Mada bawah flyover, Sungai Sukarame Way Dadi Baru, sungai di Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang.
Lalu sungai di Perumahan Way Kandis, sungai Way Awi Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Way Kuripan Kelurahan Negeri Olok Gading, Way Kali Balau Kencana Gang Persada Kedamaian, sungai di Jalan Moh. Salim Way Lunik, Kali Awi Belakang Mal Kartini, Way Awi samping rumah sakit Abdul muluk, dan Sungai Kali Balau Kencana Jalan Pulau Kelagian.
Sementara empat sungai lainnya masih perlu disurvei Dinas PU dan direncanakan dalam data sungai yang akan dinormalisasi.
“Kegiatan normalisasi sungai memakan anggaran sebesar Rp8 miliar. Diperkirakan sampai dengan musim penghujan di akhir tahun ini sudah lebih dari 20 sungai yang dinormalisasi,” katanya. (Red)
Tinggalkan Balasan