Tanggamus (SL)-Ratusan kepala keluarga penghuni 100 unit rumah korban tsunami tahun 2018, di di Dusun Sukamahi, Pekon Kiluan Negri, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, mengeluhkan kondisi perumahan yang minim fasilitas, ditambah kerap tertimba longsor material lumpur dan tanah, di penghusim hujan. Sementara hingga kini belum ada respon dari Pemetintahan Tanggamus, terkait masalah tersebut.
Informasi di Dusun Sukamahi menyebutkan, bahwa pasca bencana Sunami yang terjadi tahun 2018 lalu, Pekon Kiluan Negri, Kecamatan Kelumbayan adalah salah satu pekon yang terdampak. Banyak rumah warga yang rusak berat maupun ringan, bahkan ada warga yang kehilangan tempat tinggal akibat tsunami tersebut.
Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui dinas PUPR kemudian memberikan bantuan dengan membangun 100 unit perumahan di Dusun Sukamahi. Rumah tersebut di peruntukkan relokasi warga yang terdampak tsunami, dan sudah di tempati.
Namun warga yang menempati rumah bantuan tersebut mengeluhkan minimnya sarana, seperti air bersih, tidak ada sarana rumah ibadah. Dan yang paling membuat tidak nyaman dan was was adalah rumah yang berada di bawah tebing itu kerap terkena longsor.
“Jika Intensitas hujan tinggi, satu bulan sudah dua kali terjadi longsor, matrial longsor berupa tanah bekas urugan di atas gunung sekitar lokasi perumahan meutupi halaman hingga kedalam rumah,” kata Warga Penghuni rumah bantuan itu.
Warga mengaku merasa sangat tidak nyaman dan selalu merasa was was jika hujan datang. “Setiap kali hujan datang dan ada longsor, kami selalu membersihakan rumah dari umpur dan tanah. Selain itu, drainase atau iring yang ada juga tidak maksimal dan banyak yang sudah tertimbun tanah sehingga aliran air tidak mengalir,” katanya.
Karena itu, warga Pekon Kiluan Negeri yang menempati perumahan relokasi pasca Tsunami tersebut berharap agar Pemerintah Kabupaten Tanggamus, untuk dapat memprioritaskan penanggulangan bencana di Perumahan Relokasi Pasca Tsunami. Sehingga masyarakat yang tinggal disana bisa menetap dengan tenang.
Sementara Pj Kepala Pekon Kiluan Negeri Deny Febriansyah mengatakan pihaknya sudah melaporkan keluhan warga itu kepada Kepala BNPB Kabupaten Tanggamus melalui pesan WhatsApp, baik berupa foto dan Video,
“Keluhan warga yang tinggal di Perumahan relokasi pasca tsunami itu sudah saya sampaikan kepada Kepala BNPB melalu pesan WhatsApp. Namu memang hingga sekarang belum ada respon atau tindak lanjunya,” kata Deni kepada wartawan, Minggu 15 Agustus 2021.
Menurut Deni, pihaknya sebagai Pemerintahan Pekon, juga merencanakan untuk melakukan perbaikan di lokasi itu, dengan menggunakan dana desa, itupun jika mendapat persetujuan.
“Kami dari Pemerintah Pekon berencana akan melakukan pergesaran anggaran dana desa untuk menanggulangi bencana longsor di Perumahan Relokasi Pasca Tsunami, itupun kalau di setujui,” kata Deni.
Deni Febriyansyah, juga selalu menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan bersabar dan akan mengupayakan yang terbaik demi kenyamanan warga yang tinggal di perumahan tersebut. (Red)
Tinggalkan Balasan