Bandar Lampung (SL)-Viral foto lima polisi berpakaian preman membentangkan poster yang diberitakan aksi saat kunjungan Presiden Jokowi, adalah foto milik internal kepolisian Polda Lampung, sebagai dokumen saat pengamanan antisipasi kerumunan dan kelancaran kunjungan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) ke Lampung.
Poster poster itu diamankan dari sekelompok orang yang akan menggelar unjukrasa saat kunjungan Presiden di Pringsewu. “Foto tersebut untuk laporan kelima anggota Polri kepada pimpinannya. Namun, yang beredar, polisi yang seolah-olah aksi,” kata Kapolda Lampung Irjen Hendro melalui Kabid Humas Polda Lampung, Senin 6 September 2021
“Padahal, lanjut Kapolda mereka mengamankan poster aksi dari kelompoknya Aksi Rakyat Lampung secara persuasif di Bernung, Kabupaten Pesawaran, Kamis 2 September 2021, di jalur lintasan Presiden Jokowi hendak meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu,” lanjut Kabid Humas.
Kabid Humas menjelaskan aksi yang dipimpin Ustadz Royan rencana akan membentangkan 100 poster tentang kekhawatiran membengkaknya hutang hingga keadilan penegakan hukum antara koruptor dan ulama.
Aksi yang meminta Jokowi membebaskan Habieb Rizieg Shihab (HRS), usut tuntas “Tragedi Km 50, hingga TKA China di Natar, 14 emak-emak dipimpin oleh Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Lampung Utara Bunda Meri. “Polri bertanggungjawab terhadap perlintasan yang akan dilalui Bapak Jokowi dalam ring 2 dan 3,” kata Kabid Humas.
Adanya foto pembentangan poster, hal itu merupakan langkah Polri dalam pengamanan dengan upaya kemampuan prediktif, responsibilitas, dan transparasi berkeadilan. “Dengan langkah itu, sehingga adanya warga yang membentangkan poster, petugas melakukan pendekatan dan pengertian agar tidak berkerumunan di masa pandemi ini,” katanya.
Kabid Humas menambahkan, saat anggota melakukan pendekatan secara persuasif, sejumlah warga terlihat menyambut dengan baik. Sehingga anggota bersama pemimpin aksi melakukan pemotretan bersama poster untuk disampaikan dalam laporan kepada pimpinan.
“Saat pemotretan oleh anggota untuk laporan kepada pimpinan, R juga sempat minta difoto dan diambilkan oleh stafnya dengan tujuan baik sebenarnya. Namun, tidak lama justru muncul dan beredar seolah-olah polisi yang melakukan aksi demo,” katanya. (red)
Tinggalkan Balasan